Perancangan Ulang Fasilitas-Fasilitas Kerja Menggunakan Pendekatan Ergonomi (Studi Kasus pada Perusahaan Rokok PT. Djagung Prima Malang)
Main Author: | Ardhinata, Nico |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/141543/1/Skripsi_-_Nico_Ardhinata.pdf http://repository.ub.ac.id/141543/ |
Daftar Isi:
- Suatu hasil produksi akan memiliki kualitas yang baik apabila ditunjang dengan fasilitas kerja yang baik pula. Apabila fasilitas kerja tidak dirancang secara ergonomis, maka akan memberikan dampak yang buruk bagi pekerja. Salah satu dampaknya adalah muncul gangguan-gangguan kesehatan seperti sakit pada pinggang, tangan, punggung, dan lain-lain. PT. Djagung Prima merupakan salah satu perusahaan rokok yang sedang menghadapi permasalahan tersebut, dimana pekerja pada departemen SKT (Sigaret Kretek Tangan) terutama pekerja pada bagian pelintingan, bagian pengguntingan dan bagian pembungkusan, banyak yang mengeluhkan mengenai gangguan kesehatan tersebut. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang ciri utamanya adalah memberikan penjelasan objektif, komparasi dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang. Dalam rangka memperbaiki fasilitas kerja yang ada di PT. Djagung Prima, penelitian ini menggunakan metode gabungan dari metode Nordic Body Map (NBM), analisis postur kerja Rapid Upper Limb Assessment (RULA), data Anthropometri, serta analisis pengukuran kerja. Langkah penelitian yang digunakan adalah: Menyebarkan kuesioner NBM (Nordic Body Map) kepada semua pekerja lantai produksi untuk mengetahui bagian anggota tubuh mana yang mengalami gangguan kesehatan. Selanjutnya, melakukan pengukuran terhadap fasilitas-fasilitas kerja yang ada untuk bahan pertimbangan dalam menentukan dimensi fasilitas-fasilitas kerja yang baru, serta melakukan pengambilan data waktu siklus per unit produk guna mengukur produktivitas perusahaan tersebut. Melakukan analisis postur kerja pekerja guna mengevaluasi postur dan aktivitas yang berpotensi menimbulkan cidera dengan menggunakan metode RULA. Melakukan analisa pengukuran kerja untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan waktu kerja yang standar. Kemudian membuat rekomendasi perbaikan fasilitas kerja yang baru dan diimplementasikan dalam lantai produksi yang selanjutnya dapat dilakukan analisa perbandingan antara kondisi sebelum perancangan dengan kondisi sesudah perancangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk bagian pelintingan, bagian pengguntingan dan bagian pembungkusan, terjadi penurunan final score pada lembar kerja RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Pada bagian pelintingan dan bagian pengguntingan, sebelum dilakukan perbaikan final score-nya sebesar 6 yang berarti posisi kerja yang dilakukan dikategorikan cukup beresiko menimbulkan cidera. Namun setelah dilakukan perbaikan final score-nya menjadi 3 yang berarti postur kerja yang dilakukan dikategorikan resiko cideranya kecil. Selanjutnya pada bagian pembungkusan, sebelum dilakukan perbaikan final score-nya sebesar 7 yang berarti posisi kerja yang dilakukan dikategorikan sangat beresiko menimbulkan cidera. Namun setelah dilakukan perbaikan final score-nya menjadi 3 yang berarti postur kerja yang dilakukan dikategorikan resiko cideranya kecil. Selain itu, dengan menggunakan metode baru, bagian pelintingan mampu menghasilkan penghematan waktu kerja sebesar 30 menit per hari dan untuk bagian pengguntingan mampu menghasilkan penghematan waktu kerja sebesar 55 menit per hari. Sedangkan untuk bagian pembungkusan, sebelum adanya perbaikan mampu menghasilkan output standar sebesar 475 bal per hari, namun setelah dilakukan perbaikan mampu menghasilkan output standar sebesar 560 bal per hari. Dengan kata lain, pada metode baru mampu menghasilkan peningkatan output standar sebesar 85 bal per hari dibandingkan pada metode lama.