Sistem Pengukuran Kinerja Supply Chain dengan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) (Studi Kasus di Koperasi Unit Desa “BATU”)
Main Author: | Afnan, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/141524/ |
Daftar Isi:
- Seiring dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam dunia bisnis global, persaingan di dunia industri juga semakin meningkat. Suatu sistem perusahaan yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas produk yang baik, meningkatkan efisiensi biaya, penggunaan sumber daya secara optimal dan pengiriman produk atau bahan baku yang tepat waktu. Untuk menciptakan sistem yang seperti itu dibutuhkan peran serta semua pihak mulai dari supplier hingga produk sampai ke tangan konsumen. KUD “BATU” merupakan pabrikasi susu terbesar di Kota Batu dan belum ada sistem pengukuran kinerja Supply Chain di KUD”BATU”. Maka dari itu sangat dibutuhkan pengukuran kinerja Supply Chain produk susu. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode SCOR. Langkah awal dari penelitian ini adalah mengidentifikasi Supply Chain KUD “BATU” lalu mengklasifikasikan aktivitas Supply Chain yang ada didalamnya. Kemudian dari tujuan dan kondisi KUD “BATU” dapat diidentifikasi KPI yang merupakan indikator kinerja yang harus diukur berdasarkan perspektif dan dimensinya, lalu KPI-KPI yang ada divalidasi serta dilakukan pembobotan terhadap masing-masing KPI dengan menggunakan metode AHP. Kemudian dilakukan scoring system dengan menggunakan metode OMAX terhadap masing-masing KPI lalu dilakukan evaluasi dengan Traffic Light System. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 45 KPI yang valid yang terdiri dari 10 KPI dari perspektif Plan , 11 KPI dari perpektif Source , 12 KPI dari perspektif Make , 5 KPI dari perspektif Deliver , 7 KPI dari perspektif Return . Dari perhitungan MAX didapatkan bahwa 16 KPI masuk dalam kategori hijau, 26 KPI masuk dalam kategori kuning , dan 3 KPI masuk dalam kategori merah. Untuk KPI yang masuk dalam kategori hijau menunjukkan bahwa indikator kinerja tersebut sudah baik, kategori kuning menunjukkan bahwa KUD “BATU” harus berhati-hati terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi pada KPI tersebut dan untuk kategori merah menunjukkan bahwa KPI tersebut membutuhkan perbaikan segera.