Penentuan Lokasi Terminal Penumpang Tipe A di Kabupaten Bangkalan
Daftar Isi:
- Pembangunan Jembatan SURAMADU diharapkan memberikan efek yang positif bagi perkembangan wilayah di sekitarnya baik dalam segi ekonomi masyarakat maupun sarana prasarana pendukung wilayahnya. Jembatan SURAMADU menghubungkan dua kota/kabupaten yang memiliki disparitas perkembangan wilayah jika ditinjau dari segi ekonomi dan fisik kotanya. Pembangunan Jembatan SURAMADU menimbulkan beberapa permasalahan terkait transportasi yaitu adanya perencanaan terkait pengadaan terminal tipe A di koridor akses Jembatan SURAMADU di Kabupaten Bangkalan oleh Pemerintah Propoinsi Jawa Timur. Namun, Kabupaten Bangkalan sudah memiliki terminal tipe C pada tahun 2010. Metode analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut: (i) Analisis pembobotan dan skoring lahan menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.41/Prt/M/2007, (ii) Metode Overlay, dilakukan untuk menghasilkan lokasi alternatif melalui metode overlay peta tematik, dan (iii) Analytical Hierarchy Process (AHP), digunakan dalam menentukan lokasi terbaik dari beberapa alternatif lokasi yang terpilih dari metode overlay dan pengambilan data dilakukan pada saat survei primer. Wilayah studi yang diteliti pada penelitian meliputi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Socah, Kecamatan Tragah, Kecamatan Burneh, dan Kecamatan Labang. Wilayah studi terdiri dari 22,85 % lahan terbangun dan 77,15 % lahan takterbangun yang terdiri atas berbagai macam guna lahan. Wilayah studi, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.41/Prt/M/2007, termasuk dalam kriteria kawasan budidaya sehingga dimungkinkan untuk diubah guna lahannya menjadi lokasi terminal tipe A. Lokasi terpilih sebagai letak terminal tipe A adalah Desa Masaran di Kecamatan Masaran Kabupaten Bangkalan. Desa Masaran berada pada rangking pertama hasil AHP dari para ahli dengan bobot (composite weight) yaitu 0,221. Rangking atau urutan selanjutnya berturut-turut sebagai berikut Desa Pamorah (0,176), Desa Petapan (0,171), Desa Burneh (0,164), Desa Tonjung (0,103), Desa Benangkah (0,094), dan Desa Bilaporah (0,072).