Pengaruh Variasi Diameter dan Jarak Antar Pile Sebagai Perkuatan Tanah Pada Pemodelan Fisik Stabilitas Lereng Tanah Pasir DR 74%
Daftar Isi:
- Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada lereng adalah kelongsoran. Untuk mengatasi kelongsoran pada lereng, digunakan sistem perkuatan lereng dengan pemasangan dan pemancangan pile (tiang) mini untuk meningkatkan stabilitas lereng sehingga kelongsoran pada lereng dapat dicegah. Sistem perkuatan lereng dilakukan dengan memancang pile pada lereng. Pile berfungsi sebagai elemen pengekang dan penahan gaya lateral. Pile mereduksi gaya lateral melalui transfer penahan gaya lateral ke pile dalam ukuran tertentu yang dipasang dengan jarak tertentu pada lereng. Beberapa penelitian terdahulu telah menggunakan pile sebagai perkuatan dan berhasil memperbaiki sekaligus meningkatkan stabilitas lereng yang tidak stabil ( unstable slope ). Penelitian itu antara lain dilakukan oleh: De Beer & Wallays, 1970; Ito & Matsui, 1975; Ito et al, 1981; Viggiani, 1981; Ito et al, 1982; Poulos, 1995; Lee et al, 1995; Hong & Han, 1996; Chen et al, 1997; Hassiotis et al, 1997; Chien Yuan, 2001; Ausilio et al, 2001; Hull & Poulos, 1999; Chai & Ugai, 2000; Liang & Zeng, 2002; Won et al, 2005; Eng Chew Ang, 2005; Lee & Wang, 2006; Yamin, 2007; Wei & Cheng, 2009; Al Badoer, 2010. Penelitian ini dilakukan dengan memasang pile dengan diameter dan jarak antar yang telah ditentukan. Diameter yang digunakan sebesar 1,27 cm, 1,905 cm, 2,54 cm, dan 3,175. Sedangkan jarak antar yang digunakan adalah 7,5 cm, 10 cm, 12,5 cm, dan 15 cm. Pile dipasang pada tanah pasir yang dipadatkan menggunakan proctor hingga kepadatannya mencapai 1,32 gr/cm 3 dan kadar air terkontrol sebesar 13%. Setelah itu, dibuat lereng dengan sudut 50° dan dilakukan uji pembebanan hingga lereng mengalami keruntuhan. Pada penelitian ini dilakukan pemasangan pile dengan variasi diameter dan jarak antar yang bertujuan untuk mencari kombinasi yang paling baik untuk pemasangan pile . Diameter pile yang paling baik adalah ukuran 3,175 cm, karena dapat menahan beban beban runtuh paling tinggi. Pemasangan pile yang optimum dengan jarak antar 7,5 cm. Kombinasi dari diameter dan jarak antar tersebut mampu menahan beban maksimum sebesar 0,382 kg/cm 2 . Peningkatan nilai safety factor (SF) diperoleh dengan bantuan software PLAXIS 2D. Hasil SF yang didapat untuk kombinasi diameter dan jarak tersebut sebesar 0,744 dengan menahan beban 19,1 kN (beban distribusi A dari input PLAXIS). Rasio peningkatan SF dari tanpa perkuatan hingga kombinasi pile optimum sebesar 15,3%.