Pengaruh Preventif Madu Hutan Sumbawa Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar, Kadar SGPT, dan SGOT Darah Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Plumbum Asetat

Main Author: Windiarko, Olenka Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/14138/1/Olenka%20Putri%20Windiarko.pdf
http://repository.ub.ac.id/14138/
Daftar Isi:
  • Plumbum asetat merupakan radikal bebas yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh sehingga tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Madu hutan Sumbawa merupakan antioksidan yang mengandung flavonoid sehingga dapat mengurangi dan menetralisir efek radikal bebas berlebih di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi preventif madu hutan Sumbawa terhadap histopatologi hepar, kadar SGPT dan SGOT yang diinduksi Plumbum asetat. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih jantan strain Wistar umur 8-12 minggu yang dibagi 5 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif, kontrol positif dengan pemberian Pb 10 mg/ekor/hari selama 14 hari, dan kelompok terapi preventif dengan madu hutan Sumbawa 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB dan 75 mg/kg BB selama 28 hari dan pemberian Pb dosis 10 mg/ekor/hari selama 14 hari. Pengukuran kadar SGPT dan SGOT dilakukan menggunakan Autoanalyzer dan histopatologi hepar menggunakan pewarnaan HE yang diamati menggunakan mikroskop cahaya. Analisa data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey α=5% untuk kadar SGPT dan SGOT dan analisa secara kualitatif untuk gambaran histopatologi hepar. Hasil penelitian madu hutan Sumbawa secara signifikan (P<0,05) mempengaruhi penurunan kadar SGPT dan SGOT dalam darah dan dapat memperbaiki kerusakan jaringan dengan dosis terbaik yaitu 75 mg/kgBB/hari. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa madu hutan Sumbawa dapat dijadikan sebagai preventif untuk menurunkan radikal bebas karena induksi Plumbum asetat.