Karakteristik Kimia Air Tanah Pada Berbagai Kelompok Akuifer Di Cekungan Air Tanah Pasuruan

Main Author: Anggraini, RatihDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/141352/1/051201804.pdf
http://repository.ub.ac.id/141352/
Daftar Isi:
  • Di Pasuruan airtanah dimanfaatkan untuk kepentingan domestik, industri, dan irigasi. Sejalan dengan semakin pentingnya peranan airtanah, maka diperlukan upaya nyata dalam pengelolaan sumberdaya airtanah yang berwawasan lingkungan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam upaya pengelolaan airtanah adalah karakteristik kimia airtanah dari airtanah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik kimia airtanah pada berbagai kelompok akuifer yang berada di Cekungan Air Tanah Pasuruan dan mengkaji kelayakan airtanah sebagai air irigasi. Penelitian ini difokuskan ada sumur airtanah dangkal dengan pengambilan sampel yang dilakukan di sumur-sumur penduduk pada 6(enam) kelompok akuifer. Metode yang digunakan yaitu metode sampling dan metode analisis. Metode sampling dilakukan dengan cara mengambil sampel airtanah dari sumur dangkal di tiap kelompok akuifer. Metode analisis dilakukan dengan cara sampel airtanah yang telah diambil kemudian diujikan ke laboratorium. Untuk mengkarakteristikkan kimia airtanah yang terdapat di lokasi penelitian, maka hasil uji laboratorium dianalisis menggunakan Metode Diagram Trilinier Piper dengan bantuan paket program Aquachem 2011.1 . Kelayakan airtanah sebagai air irigasi dilakukan dengan menggunakan metode DHL, metode SAR, metode RSC, serta metode USA Salinity Laboratory. Hasil analisis menggunakan metode Diagram Trilinier Piper menunjukkan bahwa karakteristik kimia airtanah di lokasi penelitian umumnya memiliki kekerasan karbonat (alkalinitas sekunder) lebih dari 50% yang mengandung pengertian airtanah didominasi oleh alkali tanah dan asam lemahnya. (HCO 3 , Cl+SO 4 ). Nilai DHL menunjukkan bahwa airtanah di lokasi penelitian merupakan air garam menengah dan air garam tinggi karena nilai DHL berkisar 350 μS/cm sampai dengan 1830 μS/cm. Metode SAR menunjukkan bahwa keseluruhan nilai SAR dari sampel airtanah di lokasi penelitian berada pada kisaran 0-10 yang artinya bahaya sodium atau alkali pada airtanah tersebut tidak ada. Metode RSC menunjukkan keseluruhan nilai RSC dari sampel airtanah kurang dari 1,25 yang berarti airtanah memiliki kualitas yang aman dipakai untuk air irigasi. Metode USA Salinity Laboratory menunjukkan sampel airtanah di lokasi penelitian termasuk dalam kategori C2S1(airtanah berkadar garam rendah) dan C3S1 (airtanah berkadar garam tinggi) seluruhnya dengan kandungan natrium yang rendah (SAR<10). Sehingga dapat disimpulkan airtanah di lokasi penelitian layak untuk digunakan air irigasi.