Studi Perencanaan Jaringan Tata Air Daerah Rawa Desa Babai Kecamatan Karau Kuala Kabupaten Barito Selatan Propinsi Kalimantan Tengah

Main Author: Wardhani,Dinia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/141300/1/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/141300/2/RINGKASAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/141300/3/PENGANTAR%2CDAFTAR_ISI%2C_DAFTAR_TABEL%2C_DAFTAR_GAMBAR.pdf
http://repository.ub.ac.id/141300/4/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/141300/5/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/141300/
Daftar Isi:
  • Permasalahan pangan yang ada di Indonesia diakibatkan oleh ketidakcukupan produksi bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan semakin menyempitnya lahan pertanian produktif yang ada. Hal ini menjadikan kebutuhan pengembangan area lahan pertanian baru guna meningkatkan produksi bahan pangan. Salah satu alternatif yang menjanjikan untuk digunakan sebagai lahan sawah baru adalah daerah rawa. alah satu lahan yang potensial tersebut adalah rawa di Desa Babai Kecamatan Karau Kuala Kabupaten Barito Selatan Propinsi Kalimantan Tengah yang memiliki luas lahan 1100 Ha. Daerah ini merupakan lahan rawa non pasang surut (lebak). Lahan ini belum termanfaatkan karena tergenang air. Genangan air ini terjadi karena luapan air sungai pada saat banjir dan air hujan. Genangan air ini terkurung pada lahan karena kondisi lahan yang berupa cekungan, sehingga tidak dapat mengeluarkan air (drainasi terhambat). Sehingga perlu dilakukan suatu upaya guna mengatasi jumlah genangan air di lahan ini agar dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian baru. Sistem tata air yang direncanakan di lahan adalah sistem sisir yang diambil atas dasar pertimbangan kondisi topografi lahan yang menjadi lokasi studi. Saluran yang direncanakan terpisah antara saluran drainase dengan saluran irigasi. Dengan sumber pemberian air irigasi dari sungai yang ada disekitar lahan. Hasil yang diperoleh dari studi akhir ini berupa dimensi saluran drainasi dan saluran irigasi. Debit untuk saluran drainasi sebesar 3,552 m3/dt dan saluran irigasi sebesar 4,933 m3/dt. Saluran drainasi memiliki kemiringan dasar saluran 0,0003 dengan kemiringan talud 1:1 dan lebar dasar saluran 0,6 m – 3 m. Untuk saluran irigasi memiliki kemiringan dasar saluran 0,0001 dengan kemiringan talud 1:1 dan lebar dasar saluran 0,5 m – 4,5 m. Selain dimensi saluran rencana juga membahas tentang pola operasi pintu untuk sistem tata air pada lokasi studi. Pada saluran drainasi pintu yang digunakan adalah pintu klep otomatis, sedangkan untuk saluran irigasi pintu yang digunakan adalah pintu sorong untuk intake (saluran primer) dan pintu skot balok untuk saluran tersier.