Pengaruh Terapi Perasan Air Bawang Putih terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) dan Histopatologi Hepar padaTikus (Rattusnorvegicus) yang Dipapar Rhodamin melalui Pakan

Main Author: Firmana, Yusrizal Doni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/14129/1/Yusrizal%20Doni%20Firmana.pdf
http://repository.ub.ac.id/14129/
Daftar Isi:
  • Rhodamin B merupakan zat toksik dan sumber radikal bebas apabila masuk kedalam tubuh. Zat aktif Rhodamin dapat berikatan dengan lemak tidak jenuh pada membrane sel hepar dan menyebabkan terjadinya peroksidase lipid yang berujung pada kerusakan sel hepar. Hasil akhir dari peroksidase lipid ini adalah Malondialdehyde. Untuk menghambat terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas ini diperlukan antioksidan seperti isoflavon yang ada dalam bawang putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan air bawang putih terhadap kerusakan sel hepar melalui gambaran histopatologi dan pengukuran kadar MDA pada tikus (Rattusnorvegicus) yang dipapar rhodamin melalui pakan selama 21 hari. Penelitian ini terdiridari lima kelompok perlakuan yaitu kelompok control negatif (A), kelompok control positif (B), kelompok tikus C, D dan E yang diberikan pakan mengandung Rhodamin B dan diberikan perasan air bawang putih sebanyak 0,5 ml/200gBB, 1 ml/200gBB, dan 1,5 ml/200gBB secara bersamaan. Pengukuran kadar MDA hepar dilakukan menggunakan spektofotometer UV VIS sedangkan pengamatan histopatologi hepa rmenggunakan pewarnaan Hematoxylen-Eosin (HE). Analisa data MDA menggunakan One Way ANOVA dan uji lanjutan BNJ α 5% serta histopatologi hepar secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan air perasan bawang putih memberikan pengaruh nyata (p<0,01) terhadap kadar MDA histopatologi hepar. Air perasan bawang putih dengan dosis terapi 0,5 ml/200gBB merupakan volume palig efektif dalam menurunkan kadar MDA pada hepar dengan prosentase 40% dan mencegah kerusakan gambaran histopatologi hepar.