Pengaruh Pola Pendinginan Pasca Pengelasan Terhadap Sifat Kimia Dan Mekanik Sambungan Las Tidak Sejenis

Main Author: Firmansyah,Dedy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/141288/1/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/141288/2/lembar_pengesahan.pdf
http://repository.ub.ac.id/141288/3/KATA_PENGANTAR_DLL_fix.pdf
http://repository.ub.ac.id/141288/4/bab_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/141288/5/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/141288/
Daftar Isi:
  • Pengelasan adalah sebuah metode penyambungan antara dua logam baik sejenis maupun tidak sejenis. Proses ini banyak dilakukan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan proses penyambungan lainnya yaitu memiliki fleksibilitas tinggi. Kelebihan yang lain yaitu proses pengelasan merupakan cara yang cukup efektif dan efesien dalam proses produksi berbahan dasar logam. Pada pengelasan logam tidak sejenis banyak dijumpai permasalahan karena perbedaan sifat antara dua logam yang akan dilas. Salah satu faktor yang berpengaruh pada pengelasan logam tidak sejenis yaitu pola pendinginan. Pola pendinginan adalah cara mendinginkan logam dari temperatur pengelasan sampai suhu kamar. Pada penelitian ini menggunakan las GTAW dengan variasi pola pendinginan. Pola pendingina yang dimaksud adalah: pola pendinginan air, pola pendinginan oli, pola pendinginan udara, dan PWHT ( Post Weld Heat Treatment ). Variabel terkontrol yang dijaga tetap selama penelitian ini adalah : Arus pengelasan sebesar 135 A, laju pengelasan sebesar 1.6 mm/s, laju pengumpanan kawat las sebesar 2.08 mm/s, dan tegangan sebesar 20 V. Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi pola pendinginan terhadap sifat kimia berupa laju korosi dan mekanik berupa kekuatan tarik pada sambungan las tidak sejenis. Pada hasil penelitian ini menunjukkan pada pola pendinginan air menghasilkan lasan dengan laju korosi rata-rata adalah 0,0523 mm/year dan kekuatan tarik sebesar 494.1667 N/mm2.