Pengaruh Pemberian Ekstrak Semut Jepang (Ulomoides Dermestoides) Terhadap Jumlah Sel Kupffer Dan Ekspresi Tnf-Α Hepar Pada Tikus Wistar (Rattus Novergicus) Yang Diinduksi Streptozotocin

Main Author: Rini, Winarti Setyo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/14126/1/Winarti%20Setyo%20Rini.pdf
http://repository.ub.ac.id/14126/
Daftar Isi:
  • Penyakit Diabetes melitus (DM) tipe 1 merupakan penyakit kelainan metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia akibat kerusakan sel β. Kerusakan sel β pankreas oleh induksi streptozotocin terjadi karena tingginya produksi ROS. Tingginya kadar glukosa dalam darah menyebabkan meningkatnya proses glikasi yang membentuk advanced glycation end products (AGEs) yang memicu inflamasi jaringan. Senyawa limonene dalam ekstrak etanol semut jepang berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak semut jepang (Ulomoides dermestoides) terhadap jumlah sel Kupffer hepar dan ekspresi TNF-α. Hewan coba yang digunakan adalah tikus strain Wistar dengan berat badan ±200 gram sebanyak 25 ekor dalam 5 kelompok perlakuan. Kelompok 1 merupakan kelompok kontrol negatif, kelompok 2 merupakan kelompok kontrol positif yang diinduksi dengan streptozotocin dosis 20 mg/KgBB selama 5 hari, kelompok 3, 4 dan 5 adalah kelompok perlakuan yang diinduksi dengan streptozotocin dosis 20 mg/KgBB selama 5 hari yang diberikan ekstrak semut jepang dengan menggunakan dosis 2,3 mg/KgBB, 4,6 mg/KgBB dan 9,2 mg/KgBB selama 14 hari. Parameter yang diamati adalah jumlah sel Kupffer hepar dengan menggunakan pemeriksaan histopatologi dengan pewarnan Hematoxyline eosin dan ekspresi TNF-α dengan metode pewarnaan imunohistokimia. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji ragam ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey atau BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak semut jepang (Ulomoides dermestoides) secara signifikan (p<0,05) menurunkan jumlah sel Kupffer dan ekspresi TNF-α pada tikus yang diinduksi streptozotocin dengan dosis paling baik yaitu 2,3 mg/KgBB, akan tetapi kadar glukosa darah masih menunjukkan hiperglikemia pada seluruh kelompok perlakuan.