Terapi Salep Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn.) Terhadap Ekspresi Tnf-Α Dan Jumlah Sel Radang Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Model Luka Insisi Yang Diinfeksi Methicillinresistant Staphylococcus Aureus (MRSA)
Main Author: | Fardila, Duanti Rahma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/14123/1/Duanti%20Rahma%20Fardila.pdf http://repository.ub.ac.id/14123/ |
Daftar Isi:
- Infeksi Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang bersifat multi drug resistant pada luka dapat memperpanjang fase inflamasi dari kesembuhan luka dengan meningkatnya jumlah sel radang dan sitokin proinflamasi TNF-α. Daun Sirih Hijau (Piper betle Linn.) diketahui memiliki aktivitas dalam penyembuhan luka, antiinflamasi dan antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terapi salep ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn.) mampu menurunkan ekspresi TNF-α dan jumlah sel radang pada proses penyembuhan luka insisi yang diinfeksi bakteri MRSA. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan tikus jantan BB 150 g dengan umur 8 minggu yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (perlakuan luka insisi tanpa infeksi dengan terapi standar luka), kontrol positif (perlakuan luka insisi diinfeksi MRSA dengan terapi salep plasebo), perlakuan 1, 2, dan 3 dilakukan luka insisi diinfeksi MRSA dengan terapi salep ekstrak daun sirih hijau masing masing konsentrasi 2.5%, 5% dan 7.5%. Pengamatan TNF-α menggunakan metode IHK, sedangkan jumlah sel radang menggunakan pewarnaan Hematoksilen-Eosin (HE). Analisis data menggunakan uji ANOVA satu arah tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan terapi salep ekstrak daun sirih hijau dengan konsentrasi 7.5% merupakan konsentrasi terbaik dalam menurunkan ekspresi TNF-α dan jumlah sel radang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi salep ekstrak daun sirih hijau mampu menurunkan ekspresi TNF-α dan jumlah sel radang pada proses penyembuhan luka insisi yang diinfeksi bakteri MRSA.