Kajian Hitungan Analitik Berdasarkan Hasil Uji Model Fisik Skala 1 40 ( Studi Kasus Side Channel Spillway Bendungan Kolhua Di Kota Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur)

Main Author: Aminuddin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/141199/1/2._Lembar_persetujuan_dan_pengesahan_skripsi_bonet.pdf
http://repository.ub.ac.id/141199/1/1._judul_skripsi_bonet.pdf
http://repository.ub.ac.id/141199/2/7._Lembar_Asistensi_skripsi_bonet.pdf
http://repository.ub.ac.id/141199/2/3._Kata_Pengantar_dan_DAFTAR_ISI_skripsi_bonet.pdf
http://repository.ub.ac.id/141199/3/4._Abstrak_bonet.pdf
http://repository.ub.ac.id/141199/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kemungkinan terjadinya kavitasi pada pelimpah ( spillway ) dan saluran peluncur serta memberikan gambaran yang lebih rinci tentang pola perilaku hidrolika yang terjadi sama seperti pada hitungan, sehingga dari gambaran tersebut bisa didapatkan penyempurnaan hasil yang ingin dicapai yaitu keamanan dari segi hidrolika terhadap konstruksi bendungan itu sendiri. Dalam kajian hidrolika pada model fisik ini, untuk analisa hidrolika pelimpah menggunakan metode USBR dan IWASAKI, untuk saluran samping menggunakan persamaan Hind’s, untuk saluran transisi dan saluran peluncur menggunakan persamaan energi dengan perhitungan tahapan standar. Berdasarkan hasil uji model fisik dari hasil pengukuran tinggi muka air dan kecepatan pada saluran samping didapatkan nilai koefisien momentum (β) pada debit Q2th = 1,003, Q100th = 1,011, dan Q1000th = 1,020, sedangkan pada saluran transisi didapatkan nilai koefisien energi (α) pada debit Q2th = 1,010, Q100th = 1,038, dan Q1000th = 1,022, dan pada saluran peluncur didapatkan nilai koefisien energi (α) pada debit Q2th = 1,010, Q100th = 1,000, dan Q1000th = 1,004. Berdasarkan hasil perhitungan kavitasi di pelimpah pada debit Q2th σ = 0,001886 σ1 = 0,001881, Q100th σ = 0,002383 σ1 = 0,002294 dan Q1000th σ = 0,003369 σ1 = 0,003114 karena indeks kavitasi (σ) > angka batas kavitasi (σ1), maka tidak terjadi kavitasi di pelimpah. Pada saluran peluncur juga dilakukan analisa dan pengujian terhadap bahaya kavitasi dan aliran getar, hasil perhitungan kavitasi di saluran peluncur pada debit Q2th σ = 0,000854 σ1 = 0,000847, Q100th σ = 0,000477 σ1 = 0,000464 dan Q1000th σ = 0,000421 σ1 = 0,000403 karena indeks kavitasi (σ) > angka batas kavitasi (σ1), maka tidak terjadi kavitasi di saluran peluncur, sedangkan hasil perhitungan aliran getar di saluran peluncur pada debit Q2th V = 6,720 M = 0,721, Q100th V = 5,732 M = 1,337 dan Q1000th V = 5,217 M = 1,548, setelah bilangan Vendernikov (V) dan bilangan Montuori (M) diplot digrafik kriteria aliran getar, maka disaluran peluncur tidak terjadi aliran getar.