Pengaruh Perubahan Fungsi Rumah Penduduk di Kawasan Pecinan Kota Malang Terhadap Bentuk Fasadenya
Main Author: | FeliciaAKhosuma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/141197/1/BAB_I%2C_II%2C_III%2C_IV%2C_DAN_V.pdf http://repository.ub.ac.id/141197/2/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/141197/3/COVER_%26_JUDUL.pdf http://repository.ub.ac.id/141197/4/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/141197/ |
Daftar Isi:
- Bangsa Cina mulai memasuki pulau Jawa pada abad ke-14. Perkembangan permukiman masyarakat Cina sangat pesat dan selalu menempati daerah strategis. Kawasan Pecinan di Indonesia umumnya terbentuk karena adanya peraturan pemerintahan Belanda, yaitu Passenstelsel dan Wijkenstelsel. Permukiman masyarakat Cina di kota-kota di pulau Jawa memiliki karakteristik tersendiri, termasuk keberadaannya yang selalu berada di dekat pasar serta perkembangannya yang selalu menjadi salah satu pusat perdagangan di setiap kota yang memiliki Pecinan. Selain itu masyarakat Cina juga terkenal sebagai pedagang yang ulet, karena itulah berdagang merupakan mata pencaharian sebagian besar dari mereka. Itulah sebabnya, mengapa banyak ditemukan rumah toko (ruko) di Pecinan. Menurut beberapa penelitian yang ada, bangunan yang umum ditemukan di Pecinan adalah klenteng, rumah tinggal, dan rumah toko. Meskipun merupakan salah satu bangunan yang khas di Pecinan, namun bentuk arsitektur fasadenya sudah jarang yang mencerminkan arsitektur Cina. Dunia perdagangan selalu sarat dengan perubahan dan penyesuaian jaman. Hal ini juga tercermin dalam masyarakat Cina di Jawa. Wujud fisiknya bisa tercermin pada bangunan ruko, ada hal-hal yang harus tetap dipertahankan dan ada hal-hal yang berubah. Fungsi dan efisiensi masih tetap tidak berubah namun tampak atau penampilannya selalu di sesuaikan dengan keadaan zaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan fungsi yang terjadi pada rumah-rumah penduduk di kawasan Pecinan, dan menganalisa pengaruh perubahan fungsi tersebut terhadap bentuk fasade bangunannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk menganalisa perubahan fungsi yang terjadi pada rumah penduduk di kawasan Pecinan Kota Malang, serta menganalisa pengaruh perubahan fungsi tersebut terhadap bentuk fasadenya. Hasilnya akan berupa gambaran mengenai perubahan fungsi dan perubahan fasade rumah penduduk di kawasan Pecinan Kota Malang. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh melalui observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan pemilik bangunan sampel, serta didukung oleh data sekunder dari studi kepustakaan. Di Pecinan Kota Malang terdapat sebagian kawasan yang bangunannya mengikuti perkembangan zaman dengan cepat, sehingga perubahan bentuk fasade bangunannya juga sangat cepat. Adapula bagian kawasan yang bentuk fasade bangunannya masih asli dan kurang mengikuti perkembangan zaman. Walaupun demikian, elemen-elemen fasade yang mengalami perubahan dikarenakan perubahan fungsi utamanya terjadi pada lantai, pintu, jendela, serta signs pada bangunan.