Pengembangan Obyek Wisata Pantai Jonggring Saloko Berbasis Masyarakat (Studi Kasus: Desa Mentaraman-Donomulyo Kabupaten Malang)

Main Author: Araya,MeirsaskaNicia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/141142/1/KATA_PENGANTAR%2C_DAFTAR_ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/141142/2/RINGKASAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/141142/3/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/141142/3/BAB_I_PENDAHULUAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/141142/4/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/141142/
Daftar Isi:
  • Pantai Jonggring Saloko merupakan obyek wisata yang terletak di Desa Mentaraman Kecamatan Donomulyo dengan luas wilayah 12 Ha dan mulai ditetapkan sebagai obyek wisata pada tahun 1990. Selain keindahan alamnya, ada beberapa daya tarik yang terdapat di obyek wisata ini antara lain pasir putih, gunung pacar, wisata adventure , berkemah, gua sengik dan watu ngebros. Permasalahan yang dihadapi di wilayah studi ini adalah pemasaran yang belum menjangkau keluar Kabupaten sehingga banyak masyarakata yang tidak mengeyahui keberadaan pantai ini, rendahnya SDM masyarakat dan pengelola dan dana yang dimiliki yang mengakibatkan terhambatnya pengembangan obyek wisata, kurangnya koordinasi antar stakeholder yang menyebabkan turunnya wisatawan, dengan kondisi seperti ini membuat masyarakat Desa Mentaraman kehilangan penghasilan sampingan dari pantai tersebut, selain itu Pantai Jonggring Saloko juga tidak dapat lagi memberikan kontribusi bagi PAD. Dengan kondisi seperti ini membuat masyarakat kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata serta tidak adanya pemasukan dari sektor pariwisata pada kabupaten setempat. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik obyek wisata Pantai Jonggring Saloko dan masyarakat Desa Mentaraman kaitannya dalam menunjang kegiatan ODTW Pantai Jonggring Saloko dengan menggunakan analisis deskriptif dan evaluatif; menyusun arahan pemberdayaan masyarakat Desa Mentaraman dalam pengembangan obyek wisata Pantai Jonggring Saloko dengan menggunakan analisis development . Hasil yang diperoleh dari studi ini adalah (1) Berdasarkan karakteristik obyek wisata secara umum kondisi fasilitas yang ada diperlukan penambahan serta perawatan, kondisi aksesibiltas memerlukan perbaikan pada ruas jalan menuju obyek wisata; berdasarkan pangsa pasar, Pantai Jonggring Saloko, termasuk ke dalam the modern idealist , dimana pilihannya terhadap Obyek Wisata Pantai Jonggring Saloko cenderung pada seni dan budaya, serta atraksi-atraksi yang bertemakan pelestarian lingkungan (ecotourism) ; berdasarkan karakteristik masyarakat, sebagian besar masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan wisata seperti menjadi pemandu wisata serta menjual makanan dan minuman; berdasarkan tangga partisipasi masyarakat tingkatan tertinggi masyarakat berada pada tingkatan delegated power ; berdasarkan analisis MDS prioritas pengembangan berdasarkan persepsi dan preferensi yaitu kelembagaan, promosi wisata, SDM dan aksesibilitas. (2) Beberapa arahan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat berdasarkan hasil analisis MDS, melakukan perbaikan struktur organisasi dengan bekerjasama dengan lembaga baru dalam pengupayaan dana seperti Direktorat Jendral Pariwisata, YEL (Yayasab Akosistem Lestari), WTO (World Tourism Organization) dan pihak swasta. Adapun dana yang terkumpul nantinya dan dengan bantuan dari pemerintah, dapat digunakan untuk perbaikan fasilitas yang ada, perbaikan aksesibilitas serta program pemberdayaan masyarakat bagi pengembangan obyek wisata Pantai Jonggring Saloko kedepannya.