Pengaruh Pemberian Madu Sumbawa Terhadap Aktivitas Serum Glutamic Piruvic Transaminase (Sgpt) Dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (Sgot) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Diazinon
Main Author: | Inayah, Firdausi Fauzula |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/14114/1/Firdausi%20Fauzula%20Inayah.pdf http://repository.ub.ac.id/14114/ |
Daftar Isi:
- Diazinon merupakan salah satu pestisida yang digunakan sebagai bahan pembasmi hama pada pertanian yang dapat mencemari lingkungan termasuk bahan pangan dan air. Diazinon adalah zat xenobiotik yang dimetabolisme di hepar dan menghasilkan senyawa radikal bebas berupaoxono-organofosfatyang mampu merusak sel bila terpapar secara kronis.Paparan diazinon secara terusmenerus dapat memicu ketidak seimbangan antara radikal bebas dan antioksidan endogen dan menimbulkan stres oksidatif yang akan merusak sel tubuh termasuk hepatosit. Pemeriksaan klinis untuk mengetahui kerusakan hepar dapat diketahui melalui aktivitas Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT). Madu Sumbawa kaya akan vitamin C dan polifenol sebagai antioksidan eksogen yang digunakan untuk menangkap radikal bebas dan mencegah kerusakan hepatoseluler berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu Sumbawa pada tikus yang diinduksi diazinon berdasarkan aktivitas Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) pada serum darah.Tikus dalam penelitian ini yaitu tikus jantan strain Wistar dengan berat 130- 180 gram yang dibagi dalam 5 kelompok. K- adalah kelompok kontrol negatif yang tidak diberi diazinon dan madu Sumbawa. K+, P1, P2, dan P3 merupakan kelompok yang diberikan diazinon dosis 60 mg/kgBB selama 7 hari. Kelompok P1, P2 dan P3 diberikan madu Sumbawa 25%, 50% dan 75% sebanyak 1 mL berturut-turut selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu Sumbawa berpengaruh secara signifikan menurunkan aktivitas SGPT dan SGOT darah tikus kelompok P1, P2, dan P3 hasil induksi diazinon dibandingkan dengan K+. Madu Sumbawa konsentrasi 75% mampu menurunkan SGPT sebesar 36.61% dan SGOT sebesar 57.31% dibandingkan dengan kelompok K+. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian madu Sumbawa konsentrasi 25%, 50%, dan 75% mampu menurunkan aktivitas SGPT dan SGOT secara signifikan dengan konsentrasi terbaik yaitu 75% yang dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengatasi kerusakan hepar yang terpapar diazinon.