Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Aplikasi Pgpr Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kubis Bunga ( Brassica Oleracea L.)

Main Author: Nugroho, Agung
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/14091/1/AGUNG%20NUGROHO.pdf
http://repository.ub.ac.id/14091/
Daftar Isi:
  • Bunga Kol (Brassica oleraceae var. botrytis L) merupakan salah satu sayuran dataran tinggi yang memiliki cita rasa yang khas dan mengandung zat gizi penting bagi tubuh manusia. Prospek pengembangan budidaya tanaman bunga kol cukup menguntungkan. Bunga kol merupakan sumber vitamin A dan B, Kol hanya baik jika ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian antara 1000-3000 m dpl (dari permukaan laut). Produksi bunga kol di Indonesia tiga tahun terakhir mengalami penurunan, pada tahun 2011 produksi kubis bunga 135.491 ton, menurun menjadi 117.837 ton tahun 2012, dan menurun lagi menjadi 105.079 ton pada tahun 2013 (BPS, 2013). Sebagian besar produksi tersebut masih menggunakan budidaya pertanian konvensional yang memanfaatkan pemupukan dan pestisida kimia. Dengan metode konvensional seperti ini, petani mampu mengoptimalkan produksi bunga kol. Namun kelemahan dari metode ini adalah biaya yang tinggi, pencemaran lingkungan, kualitas produk, kesehatan petani maupun konsumen (Sutanto, 2002). Saat ini, hasil produksi dan kualitas tanaman masih menjadi salah satu kendala utama dalam pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Penggunaan bahan kimia sintetis yang berlebihan dan dalam pengolahan tanaman dapat menurunkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman kubis bunga (Winarti dan Miskiyah, 2010). Oleh karena itu perlu dilakukan stategi penanggulangan untuk mengimbangi permintaan produk pertanian yang sehat dan aman bagi konsumen serta lingkungan, pengendalian hayati menjadi salah satu cara dalam pengendalian pathogen tanaman yang harus dipertimbangkan (Soesanto 2008). Salah satu usaha dalam memacu pertumbuhan tanaman bunga kol diantaranya adalah dengan perlakuan plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) atau bakteri perakaran pemacu pertumbuhan. PGPR ini merupakan sejenis bakteri yang hidup mengkoloni disekitar perakaran tanaman (Soenandar et al., 2010). Keberadaan mikroorganisme ini akan sangat baik bagi tanaman karena bakteri bakteri tersebut bisa memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman maupun pertumbuhan tanaman (Tyasningsiwi, 2012). Hipotesis dari penelitian ini yaitu (1) Pemberian waktu aplikasi PGPR memberikan respon pertumbuhan dan hasil tanaman Bunga Kol (Brassica oleraceae var. botrytis L). yang berbeda terhadap berbagai konsentrasi pemberian PGPR (2) Pemberian waktu aplikasi PGPR dapat memberikan interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga kol. (3) Pemberian PGPR dengan konsentrasi 5 ml/liter, 10 ml/liter dan 15 ml/liter air memberikan interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Bunga Kol (Brassica oleraceae var. botrytis L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 - Maret 2018, dilakukan dengan percobaan di lahan Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Dengan ketinggian 1500 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor. Faktorpertama adalah Waktu Pemberian PGPR yang terdiri dari 3 taraf yaitu W1 = 7 HST (Pemberian dilakukan setiap 7 hari sekali), W2 = 14 HST (Pemberian dilakukan setiap 14 hari sekali) W3 = 21 HST (Pemberian dilakukan setiap 21 hari sekali). Faktor kedua adalah konsentrasi pemberian PGPR yang terdiri dari 4 taraf yaitu P0 = 0 ml/liter, P1 = 5 ml/liter, P2 = 10 ml/liter dan P3 = 15 ml/liter. Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan, kemudian diulang sebanyak 3 kali menghasilkan 27 satuan percobaan. Parameter pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan umur muncul bunga. Parameter pengamatan destruktif (komponen hasil) meliputi bobot segar tanaman , bobot kering oven tanaman, diameter bunga dan total panen per petak. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Jika F hitung lebih besar dari F tabel 5% atau hasil pengujian diperoleh pengaruh yang nyata antar perlakuan maka akan diuji lanjut dengan BNT pada taraf 5% dan Uji ortoghonal kontras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan waktu pemberian dengan konsentrasi pemberian PGPR terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman bunga kol. Perlakuan aplikasi pemberian waktu PGPR umur 14 hst (W2) secara nyata meningkatkan pertumbuhan tanaman bunga kol diberbagai umur pengamatan seperti luas daun, bobot segar tanaman, umur muncul bunga, diameter bunga tanaman dan total panen per petak pada semua umur pengamatan dibandingkan dengan perlakuan 7 hst dan 21 hst. Perlakuan konsentrasi PGPR 15 ml/liter berpengaruh nyata dan mampu meningkatkan luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering oven tanaman, umur muncul bunga, diameter bunga dan total panen per petak pada bebagai umur pengamatan dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi PGPR 5 ml/liter dan 10 ml/liter. Kemudian pada pengamatan hasil perlakuan konsentrasi PGPR 15 ml/liter menunjukkan hasil yang lebih baik dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi PGPR 5 ml/liter dan 10 ml/liter pada semua parameter hasil tanaman bunga kol.