Pengaruh Pupuk Kandang Dan Pupuk Urea Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus Hybridus)

Main Author: Septyarini, Daning Eka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/14090/1/DANING%20EKA%20SEPTYARINI.pdf
http://repository.ub.ac.id/14090/
Daftar Isi:
  • Tanaman bayam (Amaranthus hybridus) merupakan salah satu jenis makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat, karena mengandung gizi, vitamin, dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia. Dampak dari penggunaan pupuk anorganik yang terus-menerus tanpa diimbangi dengan pemberian pupuk organik akan mengakibatkan kesuburan tanah berkurang (Hairiah dan Handayanto, 2007). Bahan organik memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Menurut Hidayah, Puspitorini, dan Setya (2016), bahwa pemberian pupuk kandang dapat memperbaiki struktur tanah yang sangat kekurangan unsur organik serta dapat memperkuat akar tanaman. Keseimbangan pemakaian pupuk anorganik dan organik adalah kunci dari pemupukan yang tepat. Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung nitrogen berkadar tinggi. Pemberian pupuk urea pada masa vegetatif tanaman akan sangat membantu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman agar kebutuhan unsur pada saat awal penanaman dapat terpenuhi. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh pupuk kandang dan pupuk urea untuk mengurangi dosis pupuk anorganik pada pertanaman bayam. Hipotesis penelitian adalah pupuk kandang dapat mengurangi dosis pupuk urea pada pertanaman bayam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2018 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Dau, Batu. Alat yang digunakan yaitu cangkul, penggaris, label, gembor, timbangan analitik, alat tulis, dan kamera. Bahan yang digunakan yaitu benih tanaman bayam varietas panah merah, pupuk kandang, pupuk urea, dan insektisida/nematisida Furadan 3GR. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 12 perlakuan dan masing-masing diulang 3 kali. Perlakuannya adalah sebagai berikut: P0U0= Pupuk Kandang 0 ton ha–1 + Pupuk Urea 0 kg ha–1, P1U0 = Pupuk Kandang 10 ton ha–1 + Pupuk Urea 0 kg ha–1, P2U0 = Pupuk Kandang 20 ton ha–1 + Pupuk Urea 0 kg ha–1, P3U0 = Pupuk Kandang 30 ton ha–1 + Pupuk Urea 0 kg ha–1, P0U1 = Pupuk Kandang 0 ton ha–1 + Pupuk Urea 75 kg ha–1, P1U1 = Pupuk Kandang 10 ton ha–1 + Pupuk Urea 75 kg ha–1, P2U1 = Pupuk Kandang 20 ton ha–1 + Pupuk Urea 75 kg ha–1, P3U1 = Pupuk Kandang 30 ton ha–1 + Pupuk Urea 75 kg ha–1, P0U2 = Pupuk Kandang 0 ton ha–1 + Pupuk Urea 150 kg ha–1, P1U2 = Pupuk Kandang 10 ton ha–1 + Pupuk Urea 150 kg ha–1, P2U2 = Pupuk Kandang 20 ton ha–1 + Pupuk Urea 150 kg ha–1, P3U2 = Pupuk Kandang 30 ton ha–1 + Pupuk Urea 150 kg ha–1. Pengamatan terdiri dari pengamatan pertumbuhan yaitu pengamatan non destruktif yang meliputi: tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun (helai). Parameter hasil yang diamati meliputi: bobot kering tanaman (g), bobot segar tanaman per petak (g), bobot segar tanaman per hektar (ton ha-1) dan kadar nitrogen tanaman. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya nyata makaii dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk kandang dan pupuk urea mampu meningkatkan hasil tanaman bayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak dosis pupuk kandang dan pupuk urea yang diberikan, maka semakin tinggi pula hasil yang didapatkan.