Pengaruh Penggunaan Elektrolit Garam Dalam Isolated Grounding System Terhadap Resistansi Pentanahan Elektroda Batang

Main Author: Muhamad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/140837/
ctrlnum 140837
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/140837/</relation><title>Pengaruh Penggunaan Elektrolit Garam Dalam Isolated Grounding System Terhadap Resistansi Pentanahan Elektroda Batang,</title><creator>Muhamad</creator><subject>621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting</subject><description> Skripsi ini menyampaikan hasil analisis tentang pengaruh penggunaan elektrolit garam dalam Isolated Grounding System terhadap resistansi pentanahan elektroda batang. Dalam skripsi ini dilakukan treatment untuk mengetahui resistansi pentanahan dengan cara mengkondisikan tanah di sekitar elektroda batang dengan menggunakan tabung yang berisi elektrolit garam. Nilai resistivitas garam yang lebih rendah bila dibandingkan nilai resistivitas tanah akan memberikan perubahan nilai dari resistansi pentanahan. Kajian yang dilakukan adalah mencari karakteristik pengaruh jenis dan pengaruh penggunaan elektrolit garam dalam Isolated Grounding System terhadap resistansi pentanahan elektroda batang. &#xD; Terdapat dua variabel penentu dalam penelitian ini, yaitu (1) Jenis elektrolit garam yaitu natrium klorida (NaCl), magnesium sulfat (MgSO 4 ) dan kalsium klorida (CaCl 2 ); dan (2) Tingkat konsentrasi larutan, dimana variasi tingkat konsentrasi garam yang digunakan adalah dengan penambahan 10% setiap pengujiaanya. Penelitian ini dilakukan di lahan kosong sekitar lapangan sepakbola di lingkungan kampus Universitas Brawijaya. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode empat titik untuk mengukur nilai hambatan jenis (resistivitas) tanah dan metode tiga titik untuk mengukur nilai hambatan (resistansi) pentanahan. &#xD; Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pengkodisian tabung yang berisi elektrolit garam pada daerah treatment berpengaruh terhadap resistansi pentanahan elektroda batang. Pada deaerah yang dilakukan treatment (disekitar elektroda batang) menunjukkan penurunan resistansi disekitar elektroda batang dibandingkan sebelum dilakukan pengkondisian sehingga berpengaruh terhadap penurunan resistansi pentanahan elektroda batang. Penurunan nilai resistansi pentanahan ini dipengaruhi oleh jenis dan tingkat konsentrasi elektrolit garam. Dari ketiga jenis elektrolit garam yang dilakukan pengujian, elektrolit garam kalsium klorida (CaCl 2 ) dan natrium klorida (NaCl) memberikan tingkat penurunan yang paling signifikan seiring dengan tingkat kenaikan konsentrasi. Pada konsentrasi 10%, CaCl 2 memberikan penurunan 34,58% dan NaCl 29,17% , pada konsentrasi 20%, CaCl 2 memberikan penurunan 36,67% dan NaCl 30,00%, pada konsentrasi 30%, CaCl 2 memberikan penurunan 37,05% dan NaCl 32,08% dan ini terus terjadi seiring dengan kenaikan tingkat konsentrasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi elektrolit garam semakin besar persentase penurunan nilai resistansi pentanahan pada elektoda batang. </description><date>2011-08-04</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Muhamad (2011) Pengaruh Penggunaan Elektrolit Garam Dalam Isolated Grounding System Terhadap Resistansi Pentanahan Elektroda Batang,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2011/308/ 051103553</relation><recordID>140837</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Muhamad
title Pengaruh Penggunaan Elektrolit Garam Dalam Isolated Grounding System Terhadap Resistansi Pentanahan Elektroda Batang
publishDate 2011
topic 621.3 Electrical
magnetic
optical
communications
computer engineering; electronics
lighting
url http://repository.ub.ac.id/140837/
contents Skripsi ini menyampaikan hasil analisis tentang pengaruh penggunaan elektrolit garam dalam Isolated Grounding System terhadap resistansi pentanahan elektroda batang. Dalam skripsi ini dilakukan treatment untuk mengetahui resistansi pentanahan dengan cara mengkondisikan tanah di sekitar elektroda batang dengan menggunakan tabung yang berisi elektrolit garam. Nilai resistivitas garam yang lebih rendah bila dibandingkan nilai resistivitas tanah akan memberikan perubahan nilai dari resistansi pentanahan. Kajian yang dilakukan adalah mencari karakteristik pengaruh jenis dan pengaruh penggunaan elektrolit garam dalam Isolated Grounding System terhadap resistansi pentanahan elektroda batang. Terdapat dua variabel penentu dalam penelitian ini, yaitu (1) Jenis elektrolit garam yaitu natrium klorida (NaCl), magnesium sulfat (MgSO 4 ) dan kalsium klorida (CaCl 2 ); dan (2) Tingkat konsentrasi larutan, dimana variasi tingkat konsentrasi garam yang digunakan adalah dengan penambahan 10% setiap pengujiaanya. Penelitian ini dilakukan di lahan kosong sekitar lapangan sepakbola di lingkungan kampus Universitas Brawijaya. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode empat titik untuk mengukur nilai hambatan jenis (resistivitas) tanah dan metode tiga titik untuk mengukur nilai hambatan (resistansi) pentanahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pengkodisian tabung yang berisi elektrolit garam pada daerah treatment berpengaruh terhadap resistansi pentanahan elektroda batang. Pada deaerah yang dilakukan treatment (disekitar elektroda batang) menunjukkan penurunan resistansi disekitar elektroda batang dibandingkan sebelum dilakukan pengkondisian sehingga berpengaruh terhadap penurunan resistansi pentanahan elektroda batang. Penurunan nilai resistansi pentanahan ini dipengaruhi oleh jenis dan tingkat konsentrasi elektrolit garam. Dari ketiga jenis elektrolit garam yang dilakukan pengujian, elektrolit garam kalsium klorida (CaCl 2 ) dan natrium klorida (NaCl) memberikan tingkat penurunan yang paling signifikan seiring dengan tingkat kenaikan konsentrasi. Pada konsentrasi 10%, CaCl 2 memberikan penurunan 34,58% dan NaCl 29,17% , pada konsentrasi 20%, CaCl 2 memberikan penurunan 36,67% dan NaCl 30,00%, pada konsentrasi 30%, CaCl 2 memberikan penurunan 37,05% dan NaCl 32,08% dan ini terus terjadi seiring dengan kenaikan tingkat konsentrasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi elektrolit garam semakin besar persentase penurunan nilai resistansi pentanahan pada elektoda batang.
id IOS4666.140837
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:43:49Z
last_indexed 2021-10-28T07:29:17Z
recordtype dc
_version_ 1751454831250243584
score 17.538404