Penjadwalan Produksi Dengan Kendala Resource Sharing Pada Proses Sakarifikasi Menggunakan Metode Backward Scheduling
Main Author: | DebrinaPuspitaAndriani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/140831/1/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/140831/1/Bagian_Awal_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/140831/1/Bagian_Utama_%26_Akhir_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/140831/ |
Daftar Isi:
- PT. Sorini Agro Asia Corporindo merupakan perusahaan make to order yang memproduksi produk kimia seperti Sorbitol, Maltodextrin, Dextrose monohydrate, dan Maltose. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah belum adanya penjadwalan produksi yang memperhatikan keberadaan resource sharing pada perusahaan, padahal keberadaan dari resource sharing berpengaruh besar terhadap kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Resource sharing dalam penelitian ini adalah produk intermediate yang dihasilkan dalam proses sakarifikasi dan disimpan dalam tanki s akari, serta digunakan sebagai bahan baku untuk produk jadi. Setiap produk yang dihasilkan memiliki waktu produksi dan kuantitas output produksi yang berbeda, sehingga kuantitas produksi produk intermediate juga berbeda. Selain itu, kapasitas tanki sakari untuk setiap produk juga berbeda. Apabila terjadi kesalahan dalam pengalokasian pada proses sakarifikasi akan mengganggu seluruh kegiatan produksi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penjadwalan produksi dengan memperhatikan penggunaan dan jumlah dari resource sharing , menentukan persediaan awal yang diperlukan oleh perusahaan dalam memenuhi permintaan yang fluktuatif, dan mengetahui perbandingan kondisi persediaan yang diestimasikan oleh perusahaan dengan persediaan hasil perhitungan dengan metode backward scheduling .. Metode penjadwalan produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah backward scheduling dengan menggunakan gantt chart . Dengan metode ini dapat diketahui kapan saat dimulainya kegiatan produksi dan diketahui jumlah persediaan yang harus diproduksi, serta perusahaan tetap mampu memenuhi permintaan konsumen tepat waktu. Berdasarkan penjadwalan produksi dengan kendala resource sharing menggunakan metode backward scheduling diperoleh beberapa langkah yaitu menentukan tanggal pengiriman permintaan tiap minggu yang ditarik di hari Senin tiap minggunya, menentukan tanggal mulai dan selesai kegiatan Loading dan Delivery , menentukan kapan dimulai dan selesainya proses akhir untuk produksi tiap produk, serta langkah terakhir yaitu menentukan kapan dimulai dan selesainya proses sakarifikasi tiap produk intermediate . Untuk produk Maltodextrin, Maltose, Dextrose monohydrate (DMH), dan Sorbitol diketahui jumlah persediaan awal yang diestimasikan oleh perusahaan adalah 898,68 MT; 0 MT; 662,78 MT; dan 2.345,65 MT. Sedangkan persediaan yang dibutuhkan berdasarkan metode backward scheduling untuk masing-masing produk adalah 383,4 MT; 1.636,2 MT; 592,5 MT; dan 5.486,97 MT. Dengan menggunakan metode backward scheduling , produk Sorbitol dan Maltose menghasilkan kuantitas persediaan yang lebih besar dibandingkan dengan persediaan yang diestimasikan oleh perusahaan, yaitu 3.141,32 MT dan 1.636,2 MT. Sedangkan untuk produk Dextrose monohydrate dan Maltodextrin menghasilkan kuantitas yang lebih kecil dibandingkan dengan persediaan yang diestimasikan oleh perusahaan, yaitu 70,28 MT dan 515,28 MT. Oleh karena itu, diusulkan kepada perusahaan untuk melakukan perbaikan terhadap penjadwalan pr