Penataan Jalur Pedestrian Fungsi Ganda Bagi Aktivitas Pejalan Kaki dan Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus: Kawasan Perdagangan JL. Dr. Sutomo Kota Probolinggo)

Main Author: Sari, MirwanaMega
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/140820/
ctrlnum 140820
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/140820/</relation><title>Penataan Jalur Pedestrian Fungsi Ganda Bagi Aktivitas Pejalan Kaki dan Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus: Kawasan Perdagangan JL. Dr. Sutomo Kota Probolinggo),</title><creator>Sari, MirwanaMega</creator><subject>307.121 6 City planning</subject><description> &#xD; &#xD; Jalur atau area pejalan kaki merupakan elemen penting dalam urban design karena berperan sebagai sistem penghubung dan sistem pendukung vitalitas ruang-ruang kota. Pada kenyataannya pengadaan jalur pedestrian kurang dapat memberikan tingkat kenyamanan bagi pejalan kaki terkait dengan fungsi jalur pedestrian yang juga dimanfaatkan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Namun demikian kehadiran PKL tetap diperlukan oleh masyarakat luas, terlebih di kota-kota di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dari Indrayana Gandadinata (2004: 9), Faktor pendorong PKL dalam memilih lokasi di jalur pedestrian adalah terkait dengan tuntutan atribut PKL seperti aksesibilitas, kenyamanan, aktivitas dan visibilitas. &#xD; Jalan Dr. Sutomo merupakan koridor sentra perdagangan Kota Probolinggo yang masuk kedalam wilayah strategis dan cepat tumbuh Kota Probolinggo. Terdapat enam sektor kawasan tertib PKL di Kota Probolinggo yang diperbolehkan Pemerintah Daerah Kota Probolinggo untuk dimanfaatkan PKL termasuk Jl. Dr. Sutomo. Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui karakteristis jalur pedestrian dan pejalan kaki di sepanjang jalan Dr. Sutomo, mengetahui persepsi pejalan kaki dan PKL dalam menggunakan jalur pedestrian fungsi ganda Jl. Dr. Sutomo sebagai wadah aktivitas, serta merumuskan arahan penataan jalur pedestrian di koridor Jl. Dr. Sutomo bagi fungsi ganda aktivitas pejalan kaki dan PKL. &#xD; Metode pengambilan sampel bagi pejalan kaki menggunakan metode sampling non probabilitas dengan teknik accidental sampling . Pada tahap analisis untuk menjawab tujuan pertama peneliti menggunakan metode normatif, evaluatif, deskriptif statistik, dan deskriptif eksplanatory. Pada tujuan kedua, peneliti menggunakan metode IPA ( Important Performance Analysis ) untuk memperoleh persepsi pejalan kaki dan PKL terhadap jalur pedestrian sebagai wadah aktivitas. Variabel yang digunakan untuk analisis IPA bagi pejalan kaki berdasarkan pada teori Diagram Place yang dikeluarkan oleh PPS ( Project for Public Space ), sedangkan variabel yang digunakan untuk analisis IPA bagi PKL berdasarkan hasil penelitian dari I. Gandadinata. Dalam penentuan arahan penataan yang merupakan tujuan ketiga, peneliti menggunakan analisis development berupa analisis AHP ( Analytical Hierarchy Process ), untuk memperoleh penilaian kepentingan tiap variabel pada proses prioritas penataan jalur pedestrian bagi fungsi ganda aktivitas pejalan kaki dan PKL. Dalam penelitian ini jalan Dr. Sutomo dibagi menjadi empat segmen. Pembagian segmen ini didasari oleh beberapa aspek, antara lain: Bukaan yang ada di sepanjang ruas jalan Dr. Sutomo; Karakteristik pola penyebaran PKL di sepanjang ruas Jl. Dr. Sutomo; dan Karakteristik guna lahan di koridor Jl. Dr. Sutomo. Pembagian segmen wilayah penelitian dimaksudkan untuk mempermudah observasi lapangan serta agar analisis terhadap data-data primer dan sekunder dapat dilakukan lebih detail. &#xD; &#xD; Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis karakteristik didapatkan bahwa penggunaan lahan pada sepanjang koridor Jl. Dr. Sutomo berupa mix land use dengan dominasi guna lahan komersial meliputi bangunan perdagangan, jasa, dan perkantoran. Sedangkan Berdasarkan perhitungan dari survei primer, kepadatan lalu lintas meningkat pada sore pukul 16.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB khususnya pada akhir pekan dan hari libur. Pada kondisi weekend , Jl. Dr Sutomo memiliki rasio v/c (DS) hingga sebesar 0.78 dimana memiliki tingkat pelayanan (LoS) tingkat D. Sedangkan pada hari kerja, Jl. Dr. Sutomo memiliki DS 0.32 dimana memiliki tingkat pelayanan (LoS) B. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Tahun 2007, kecepatan rata-rata kendaraan pada Jl. Dr. Sutomo adalah 25,32 Km/jam. &#xD; Karakteristik jalur pedestrian di wilayah penelitian memiliki lebar ( actual sidewalk width ) 150 &#x2013; 230 cm namun hanya memiliki lebar efektif ( usable pedestrian area ) 0 &#x2013; 200 cm dengan hambatan samping berupa street furniture dan parkir on street . Dimana identifikasi mengenai pejalan kaki adalah pejalan kaki di jalur pedestrian adalah wanita (52.6%) usia remaja (46.3%) dengan moda awal perjalanan berupa sepeda motor (43.7%), memiliki tujuan perjalanan berbelanja di pertokoan (62.1%) dengan jumlah teman perjalanan 1-2 orang (53.7%). Waktu perjalanan didominasi pada malam hari (47.9%) dengan durasi perjalanan 91-120 menit (32.6%) dan jarak tempuh 101-300 meter (40.5%). Sedangkan karakteristik PKL didominasi oleh PKL dengan jenis dagangan makanan siap saji (52.3%) dengan sarana meja/songko (73.3%), memiliki luas sarana dagang 2.1-3 m2 (52.3%). Secara keseluruhan PKL di wilayah penelitian merupakan PKL menetap. &#xD; Berdasarkan hasil analisis IPA didapatkan bahwa rata-rata tingkat kesesuaian pelayanan trotoar dengan fungsi ganda bagi pejalan kaki sebesar 0.81. Pengembangan jalur pedestrian berdasarkan persepsi pejalan kaki yang paling diprioritaskan meliputi Diverse, Welcoming, Walkable, Fun, Vital, Real, Celebratory, Save, Clean, Green, Walkable, Sittable, dan Charmin g. Sedangkan berdasarkan PKL rata-rata tingkat kesesuaian pelayanan trotoar bagi PKL sebesar 0.92. Pengembangan jalur pedestrian berdasarkan persepsi PKL yang paling diprioritaskan meliputi ketersediaa fasilitas, lebar trotoar, dan ruang gerak. &#xD; Arahan penataan direkomendasikan berdasarkan analisa menggunakan metode AHP, dimana prioritas penataan yang dihasilkan adalah (1) Pemisahan jalur trotoar (0.137); (2) Pemisahan Jalur PKL (0.132); (3) Pelebaran Trotoar (0.125); (4) Pembatasan Parkir On Street (0.112); (5) Penyediaan Parkir Off Street (0.107); (6) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Street Furniture (0.094); (7) Perbaikan Perkersan Trotoar (0.079); (8) Perancangan Modul PKL (0.059); (9) Redisign Curb Cut Ramps (0.049); (10) Penyediaan Continue Sidewalk (0.048); Penyediaan Zebra Cross (0.029) dan (12) Penyebaran PKL (0.024). </description><date>2011-04-04</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Sari, MirwanaMega (2011) Penataan Jalur Pedestrian Fungsi Ganda Bagi Aktivitas Pejalan Kaki dan Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus: Kawasan Perdagangan JL. Dr. Sutomo Kota Probolinggo),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2011/288/ 051103533</relation><recordID>140820</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Sari, MirwanaMega
title Penataan Jalur Pedestrian Fungsi Ganda Bagi Aktivitas Pejalan Kaki dan Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus: Kawasan Perdagangan JL. Dr. Sutomo Kota Probolinggo)
publishDate 2011
topic 307.121 6 City planning
url http://repository.ub.ac.id/140820/
contents Jalur atau area pejalan kaki merupakan elemen penting dalam urban design karena berperan sebagai sistem penghubung dan sistem pendukung vitalitas ruang-ruang kota. Pada kenyataannya pengadaan jalur pedestrian kurang dapat memberikan tingkat kenyamanan bagi pejalan kaki terkait dengan fungsi jalur pedestrian yang juga dimanfaatkan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Namun demikian kehadiran PKL tetap diperlukan oleh masyarakat luas, terlebih di kota-kota di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dari Indrayana Gandadinata (2004: 9), Faktor pendorong PKL dalam memilih lokasi di jalur pedestrian adalah terkait dengan tuntutan atribut PKL seperti aksesibilitas, kenyamanan, aktivitas dan visibilitas. Jalan Dr. Sutomo merupakan koridor sentra perdagangan Kota Probolinggo yang masuk kedalam wilayah strategis dan cepat tumbuh Kota Probolinggo. Terdapat enam sektor kawasan tertib PKL di Kota Probolinggo yang diperbolehkan Pemerintah Daerah Kota Probolinggo untuk dimanfaatkan PKL termasuk Jl. Dr. Sutomo. Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui karakteristis jalur pedestrian dan pejalan kaki di sepanjang jalan Dr. Sutomo, mengetahui persepsi pejalan kaki dan PKL dalam menggunakan jalur pedestrian fungsi ganda Jl. Dr. Sutomo sebagai wadah aktivitas, serta merumuskan arahan penataan jalur pedestrian di koridor Jl. Dr. Sutomo bagi fungsi ganda aktivitas pejalan kaki dan PKL. Metode pengambilan sampel bagi pejalan kaki menggunakan metode sampling non probabilitas dengan teknik accidental sampling . Pada tahap analisis untuk menjawab tujuan pertama peneliti menggunakan metode normatif, evaluatif, deskriptif statistik, dan deskriptif eksplanatory. Pada tujuan kedua, peneliti menggunakan metode IPA ( Important Performance Analysis ) untuk memperoleh persepsi pejalan kaki dan PKL terhadap jalur pedestrian sebagai wadah aktivitas. Variabel yang digunakan untuk analisis IPA bagi pejalan kaki berdasarkan pada teori Diagram Place yang dikeluarkan oleh PPS ( Project for Public Space ), sedangkan variabel yang digunakan untuk analisis IPA bagi PKL berdasarkan hasil penelitian dari I. Gandadinata. Dalam penentuan arahan penataan yang merupakan tujuan ketiga, peneliti menggunakan analisis development berupa analisis AHP ( Analytical Hierarchy Process ), untuk memperoleh penilaian kepentingan tiap variabel pada proses prioritas penataan jalur pedestrian bagi fungsi ganda aktivitas pejalan kaki dan PKL. Dalam penelitian ini jalan Dr. Sutomo dibagi menjadi empat segmen. Pembagian segmen ini didasari oleh beberapa aspek, antara lain: Bukaan yang ada di sepanjang ruas jalan Dr. Sutomo; Karakteristik pola penyebaran PKL di sepanjang ruas Jl. Dr. Sutomo; dan Karakteristik guna lahan di koridor Jl. Dr. Sutomo. Pembagian segmen wilayah penelitian dimaksudkan untuk mempermudah observasi lapangan serta agar analisis terhadap data-data primer dan sekunder dapat dilakukan lebih detail. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis karakteristik didapatkan bahwa penggunaan lahan pada sepanjang koridor Jl. Dr. Sutomo berupa mix land use dengan dominasi guna lahan komersial meliputi bangunan perdagangan, jasa, dan perkantoran. Sedangkan Berdasarkan perhitungan dari survei primer, kepadatan lalu lintas meningkat pada sore pukul 16.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB khususnya pada akhir pekan dan hari libur. Pada kondisi weekend , Jl. Dr Sutomo memiliki rasio v/c (DS) hingga sebesar 0.78 dimana memiliki tingkat pelayanan (LoS) tingkat D. Sedangkan pada hari kerja, Jl. Dr. Sutomo memiliki DS 0.32 dimana memiliki tingkat pelayanan (LoS) B. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Tahun 2007, kecepatan rata-rata kendaraan pada Jl. Dr. Sutomo adalah 25,32 Km/jam. Karakteristik jalur pedestrian di wilayah penelitian memiliki lebar ( actual sidewalk width ) 150 – 230 cm namun hanya memiliki lebar efektif ( usable pedestrian area ) 0 – 200 cm dengan hambatan samping berupa street furniture dan parkir on street . Dimana identifikasi mengenai pejalan kaki adalah pejalan kaki di jalur pedestrian adalah wanita (52.6%) usia remaja (46.3%) dengan moda awal perjalanan berupa sepeda motor (43.7%), memiliki tujuan perjalanan berbelanja di pertokoan (62.1%) dengan jumlah teman perjalanan 1-2 orang (53.7%). Waktu perjalanan didominasi pada malam hari (47.9%) dengan durasi perjalanan 91-120 menit (32.6%) dan jarak tempuh 101-300 meter (40.5%). Sedangkan karakteristik PKL didominasi oleh PKL dengan jenis dagangan makanan siap saji (52.3%) dengan sarana meja/songko (73.3%), memiliki luas sarana dagang 2.1-3 m2 (52.3%). Secara keseluruhan PKL di wilayah penelitian merupakan PKL menetap. Berdasarkan hasil analisis IPA didapatkan bahwa rata-rata tingkat kesesuaian pelayanan trotoar dengan fungsi ganda bagi pejalan kaki sebesar 0.81. Pengembangan jalur pedestrian berdasarkan persepsi pejalan kaki yang paling diprioritaskan meliputi Diverse, Welcoming, Walkable, Fun, Vital, Real, Celebratory, Save, Clean, Green, Walkable, Sittable, dan Charmin g. Sedangkan berdasarkan PKL rata-rata tingkat kesesuaian pelayanan trotoar bagi PKL sebesar 0.92. Pengembangan jalur pedestrian berdasarkan persepsi PKL yang paling diprioritaskan meliputi ketersediaa fasilitas, lebar trotoar, dan ruang gerak. Arahan penataan direkomendasikan berdasarkan analisa menggunakan metode AHP, dimana prioritas penataan yang dihasilkan adalah (1) Pemisahan jalur trotoar (0.137); (2) Pemisahan Jalur PKL (0.132); (3) Pelebaran Trotoar (0.125); (4) Pembatasan Parkir On Street (0.112); (5) Penyediaan Parkir Off Street (0.107); (6) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Street Furniture (0.094); (7) Perbaikan Perkersan Trotoar (0.079); (8) Perancangan Modul PKL (0.059); (9) Redisign Curb Cut Ramps (0.049); (10) Penyediaan Continue Sidewalk (0.048); Penyediaan Zebra Cross (0.029) dan (12) Penyebaran PKL (0.024).
id IOS4666.140820
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:43:48Z
last_indexed 2021-10-28T07:29:16Z
recordtype dc
_version_ 1751453802771251200
score 17.538404