Penerapan Six sigma dalam Usaha Perbaikan Mutu Maintenance Mesin Pompa (Studi Kasus pada PDAM kota Malang)
Main Author: | Beratingtyas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/140796/ |
Daftar Isi:
- Pompa PDAM kota Malang saat ini masih memiliki tingkat kerusakan yang cukup tinggi. Salah satu penyebab masih banyaknya kerusakan yang terjadi adalah perawatan mesin pompa masih banyak mengandalkan insting operator. Jadwal perawatan yang dilakukan hanya sebatas pelumasan pada bearing. PDAM kota Malang adalah Perusahaan pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan jasa pengelolaan dan penyediaaan air bersih bagi masyarakat kota Malang. Mesin produksi yang digunakan PDAM kota Malang adalah mesin pompa. Kerusakan komponen mesin pompa dapat mengakibatkan kegagalan produksi air bersih. Oleh karena itu diperlukan perbaikan mutu maintenance mesin pompa untuk mengurangi tingkat kerusakan komponen mesin. Pada penelitian ini dilakukan perbaikan mutu maintenance dengan menggunakan pendekatan six sigma dengan siklus DMAIC ( Define-Measure-Analyze- Improve-Control ). Pada tahap define dilakukan pengidentifikasian komponen yang sering mengalami kerusakan dengan menggunakan diagram pareto. Dari 13 komponen yang sering mengalami kerusakan, didapatkan 9 komponen yang akan dianalisis, yaitu komponen Teflon, bearing , impeller , panel pompa, resin kabel, butterfly valve kit, casing , kumparan, dan magnit contactor . Sedangkan pada tahap measure dilakukan analisis FMEA ( failure mode and effect analysis ) untuk mengidentifikasi masalahmasalah potensial dan penyebabnya serta untuk mengetahui nilai RPN ( risk priority number ) dari masing-masing komponen dengan sistem maintenance yang ada saat ini. Pada tahap analyze dilakukan serangkaian diskusi untuk mengetahui faktor penyebab failure(failure mode) dan tingginya nilai RPN. Tahap improve berupa penyelesaian faktor-faktor penyebab failure dan tingginya nilai RPN. Sedangkan dalam tahap control dilakukan pengukuran nilai RPN dengan sistem maintenance sesuai usulan perbaikan. Usulan perbaikan dari penelitian ini berupa penjadwalan perawatan mesin pompa dan penambahan alat pendeteksi kerusakan komponensehingga dapat menurunkan nilai RPN masing-masing komponen. Komponen resin kabel yang memiliki nilai RPN 900, setelah dilakukan usulan perbaikan menjadi 180. Magnit contactor sebelum dilakukan perbaikan memiliki nilai RPN 640, setelah dilakukan perbaikan menjadi 192. Panel pompa, sebelum dilakukan perbaikan memiliki nilai RPN sebesar 512, setelah dilakukan perbaikan menjadi 128. Teflon dan kumparan kawat tembaga memiliki nilai RPN sebesar 490 dan 480, setelah dilakukan usulan perbaikan menjadi 147dan 144. Begitu juga degan komponen yang lain, mengalami penurunan nilai RPN setelah dilakukan usulan perbaikan.