Pengaruh Variasi Jarak Antar Sirip Turbulator pada Alat Penukar Kalor Aliran Paralel Terhadap Laju Perpindahan Kalor

Main Author: Pradipta, Kurnia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/140664/
Daftar Isi:
  • Banyak jenis heat exchanger yang dibuat untuk digunakan dalam pusat pembangkit tenaga, unit pendingin, unit pengkondisi udara dan proses di industri. Hampir pada semua heat exchanger , perpindahan panas didominasi oleh konveksi dan konduksi dari fluida panas ke fluida dingin dimana keduanya dipisahkan oleh dinding. Pengujian ini menggunakan turbulator jenis Louvered Strip dan Heat exchanger jenis pipa ganda yang terdiri dari shell dan tube . Suatu upaya untuk mengoptimalkan penggunaan turbulator jenis Louvered Strip adalah dengan mencari jarak antar sirip yang tepat. Dengan jarak antar sirip yang tepat maka akan didapat laju perpindahan kalor dan koefisien perpindahan kalor yang tinggi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah true experimental research yaitu dengan melakukan penelitian eksperimen yang diamati secara langsung. Pengambilan data temperatur dilakukan dengan menggunakan termokopel dan ditampilkan nilainya oleh termometer digital. Penelitian ini menggunakan variabel bebas berupa variasi jarak antar sirip-sirip turbulator [mm] 55; 45; 35 dan tanpa turbulator dan Variabel bebas berupa debit fluida panas [liter/jam] 400; 500; 600; 700; 800; 900. Variabel terikatnya adalah laju perpindahan kalor dan koefisien perpindahan kalor. Pada penelitian ini tiap pengujian dilakukan pengambilan data temperatur sebanyak lima pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peningkatan jarak antar sirip turbulator yang dipasang pada bagian dalam pipa dalam alat penukar kalor dan debit aliran fluida panas, pada masing-masing pengujian dengan variasi debit fluida panas yang sama akan meningkatkan laju perpindahan kalor dan koefisien perpindahan kalor. Serta Jarak antar sirip-sirip turbulator yang paling baik didapatkan pada jarak 35 mm, dimana laju perpindahan kalor dan koefisien perpindahan kalor yang dihasilkan lebih tinggi di bandingkan dengan jarak 45 mm dan 55 mm maupun tanpa turbulator.