Alternatif Penggunaan Abrupt Rise Pada Peredam Energi Bendungan Kresek , Madiun-Jawatimur (Model Fisik Skala 1: 50)
Main Author: | Januriyadi, NurulFajar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/140646/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini bertujuan untuk mempelajari perilaku hidrolika dan mengetahui alternatif pemecahan permasalahan yang terjadi pada desain awal ( original design ) yang paling sesuai diterapkan pada utilitas pelimpah Bendungan Kresek, dan untuk menganalisa peredaman energi yang paling efektif pada tiap-tiap alternatif yang diperlakukan pada peredam energi. Penelitian dimulai dengan pembuatan model fisik peredam energi dari seri 0 sampai dengan seri 2. Dan dilanjutkan dengan pengujian untuk debit 2 tahun, 100 tahun , 1000 tahun dan debit PMF. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan data tinggi muka air dan kecepatan aliran pada masing-masing titik pengukuran terutama dibagian peredam energi. Pengolahan dan analisa data dilakukan untuk mendapatkan nilai kedalaman konjugasi, kedalaman Tail Water Level (TWL), efektifitas peredaman energi dan kemampuan masing-masing seri alternatif untuk mengendalikan banjir dengan debit PMF. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan nilai kedalaman konjugasi untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar 8,456 m, 9,087 m dan 9,950 m , seri 1 sebesar 8,033 m, 9,667 m dan 10,150 m , seri 2 sebesar 8,5 m , 9,5 m dan 10,22 m. Nilai kedalaman Tail Water Level (TWL) untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar sebesar 2,550 m, 2,85 m dan 3,113 m , seri 1 sebesar 2,333 m, 2,85 m dan 2,767 m , seri 2 sebesar 2,367 m , 2,767 m dan 2,983 m. Nilai efektifitas energi untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar sebesar 45,859 % , 49,155% dan 41,951% , seri 1 sebesar 48,708 % , 50,713% dan 43,131% , seri 2 sebesar 45,875% , 46,088% dan 43,199%. Dan untuk pengendalian debit PMF, peredam energi seri 2 merupakan peredam energi yang mampu mengendalikan debit PMF, dengan syarat menambahkan tinggi dinding peredam energi menjadi 12,64 m.