Peran Penyuluh Terhadap Efektivitas Penyuluhan Petani Cabai Di Desa Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang
Main Author: | Audia, Dita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/14060/1/DITA%20AUDIA.pdf http://repository.ub.ac.id/14060/ |
Daftar Isi:
- Petani cabai di Desa Klampok mengalami masalah-masalah diantaranya penurunan produksi akibat perubahan cuaca, minimnya pengetahuan dan akses petani mengenai budidaya yang benar serta perkembangan teknologi inovasi. Sekolah Lapang Cabai merupakan salah satu alternatif penyelesaian masalah guna membantu petani. Pelaksanaan program dibutuhkan penyuluh yang berkualitas dan mampu memahami perannya. Keberhasilan atau kegagalan program sering ditentukan dari keefektifan penyuluh. Berdasarkan uraian tersebut, penting dilakukan penelitian mengenai peran penyuluh terhadap efektivitas penyuluhan petani cabai di Desa Klampok. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan peran penyuluhan pada program Sekolah Lapang Cabai di Desa Klampok, (2) Mendeskripsikan efektivitas penyuluhan pada program Sekolah Lapang Cabai di Desa Klampok, (3) Menganalisis hubungan peran penyuluh dengan efektivitas penyuluhan pada program Sekolah Lapang Cabai di Desa Klampok. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitaif melalui explanatory research. Lokasi penelitian dilakukan secara purposive, sedangkan penarikan sample dilakukan dengan metode census sampling pada petani cabai yang mengikuti program Sekolah Lapang Cabai di Desa Klampok yang berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif dan korelasi rank speaman. Peran penyuluh pada program Sekolah Lapang Cabai di Desa Klampok termasuk kategori tinggi dengan persentase 71,65%. Penyuluh melakukan edukasi kepada petani dengan cukup jelas dan mudah untuk dipahami. Diseminasi inovasi/informasi yang diberikan penyuluh mencakup budidaya cabai yang benar yang disertai teknologi inovasi. Sebagai fasilitator, penyuluh memberikan prasarana yang dibutuhkan seperti alat presentasi dan bahan demonstrasi serta melakukan distribusi bantuan dengan baik. Namun, penyuluh masih kurang dalam menunjukkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan petani. Sebagai konsultan, penyuluh selalu berusaha memberikan alternatif, namun terkadang alternatif tersebut kurang mampu menyelesaikan permasalahan. Program yang diajukan penyuluh sesuai dengan perannya dalam advokasi, program tersebut juga sesuai dengan kebutuhan, permasalahan dan aspirasi petani. Penyuluh berperan sebagai supervisor untuk membina setiap kegiatan penyuluhan dan dilakukan dengan selalu menghadiri dan membimbing petani. Namun, peran penyuluh sebagai pemantau dan evaluator hanya dilakukan sekali diakhir pertemuan dan tidak ada pemantauan lanjutan. Efektivitas penyuluhan pada program Sekolah Lapang Cabai di Desa Klampok termasuk kategori sangat tinggi dengan persentase 85,83%. Pengetahuan petani setelah mengikuti program tergolong tinggi, petani mampu untuk menerima pengetahuan yang telah diberikan penyuluh. Sedangkan ketrampilan tergolongsangat tinggi, hal tersebut tidak ragukan berdasarkan pengalaman petani. Sikap petani terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang telah diberikan tergolong sangat tinggi. Namun masih terdapat beberapa petani yang kurang setuju karena keterbatasan modal dan tenaga kerja. Hubungan antara peran penyuluh dan efektivitas penyuluhan pada program Sekolah Lapang Cabai memiliki nilai korelasi 0,468 dengan taraf signifikasi 0,002. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diartikan terdapat hubungan yang positif dan berada pada kategori sedang dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. Hubungan yang positif dibuktikan peran penyuluh yang tergolong tinggi, sedangkan efektivitas penyuluhan tergolong sangat tinggi. Sedangkan kategori sedang dibuktikan dari masih terdapat selisih skor antara peran penyuluh dan efektivitas penyuluhan. Pada kegiatan program Sekolah Lapang Cabai masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan perbaikan untuk mencapai ke titik maksimal. Penyuluh sebaiknya menanyakan lebih mendalam mengenai kebutuhan petani seperti menunjukkan sumber-sumber daya dan melakukan kegiatan pemantauan lanjutan untuk mengetahui tahap keberlanjutan penerapan petani dan kendala yang dihadapi. Selain itu, petani juga sebaiknya meningkatkan rasa ingin tahu terkait perkembangan pertanian dan inovasi serta berani untuk melakukan uji coba.