Daftar Isi:
  • Alat penukar panas atau yang disebut sebagai heat exchanger banyak digunakan dalam berbagai industri khususnya industri yang bergerak dalam bidang konversi energi. Pada perkembangan yang ada telah dikembangkan berbagai jenis alat penukar kalor yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah yaitu untuk mencari kondisi laju perpindahan panas yang paling maksimum dengan berbagai variasi yang ada. Pada penelitian ini menggunakan double pipe heat exchanger dengan aliran counter flow atau aliran berlawanan dengan metode true experimental research dimana menambahkan jenis turbulator sirip pada bagian tube dengan variasi susunan sirip-sirip turbulator yaitu backward, forward, forward-backward dengan memvariasi debit air panas yaitu 400 L/jam ; 500 L/jam ; 600 L/jam ; 700 L/jam ; 800 L/jam ; 900 L/jam ; dan debit air dingin konstan yaitu 900 L/jam.. Dengan penambahan jenis turbulator sirip pada sisi tube mempengaruhi besar koeffisien perpindahan kalor konveksi pada bagian dalam tube atau inner tube dikarenakan adanya olakan pada fluida akibat adanya turbulator sehingga terjadi perpindahan kalor dari molekul-molekul fluida terhadap dinding dalam semakin besar daripada tanpa adanya turbulator. Sehingga adanya turbulator dengan variasi susunan sirip akan mempengarui besar dari laju perpindahan kalor. Hasil yang didapatkan adalah pada variasi susunan sirip forward dengan debit air panas 800 L/jam menghasilkan laju perpindahan kalor yang maksimal yaitu sebesar 5542.758 watt. Tetapi dengan variasi susunan sirip forward mempunyai nilai pressure drop atau penurunan tekanan yang paling besar dibandingkan dengan susunan sirip yang lain yaitu sebesar 0.115 m H 2 O.