Adaptive Coded Modulation (ACM) Menggunakan Kode Reed Solomon-Convolutional dan Modulasi Digital pada WiMAX

Main Author: PrayogiScienceGamawijaya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/140469/1/051003379.pdf
http://repository.ub.ac.id/140469/
ctrlnum 140469
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/140469/</relation><title>Adaptive Coded Modulation (ACM) Menggunakan Kode Reed&#xD; Solomon-Convolutional dan Modulasi Digital pada WiMAX.</title><creator>PrayogiScienceGamawijaya</creator><subject>621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting</subject><description>Sistem komunikasi wireless seperti pada WiMAX merupakan kanal paling rentan dibandingkan kanal-kanal fisik yang lain. Faktor derau, interferensi, dan fading membuat kanal wireless lebih sering mengalami kerusakan data. Mekanisme retransmisi memungkinkan pengiriman kembali data yang rusak namun mengurangi kinerja. Teknik ACM meminimalkan retransmisi dengan pengkodean dan juga modulasi adaptif yang digunakan. Penggunaan pengkodean pada sistem komunikasi wireless berperan untuk mengurangi retransmisi dengan memberikan bit-bit redudansi (tambahan) sehingga akan meningkatkan kinerja. Pada skripsi ini, pengkodean yang digunakan adalah dengan menggunakan penggabungan kode Reed Solomon dan kode Konvolusional. &#xD; Parameter kode Reed Solomon seperti panjang kode (n), jumlah simbol (k) dan kode Konvolusional seperti constraint length (K), matriks generator yang mempengaruhi kinerja siste akan diperlihatkan melalui simulasi komputer menggunakan Matlab. Pemodelan sistem yang dirancang menggunakan satu transmitter dan satu receiver dimana noise yang ditambahkan adalah noise AWGN.&#xD; Hasil simulasi memperlihatkan bahwa BER mengalami penurunan sehingga komunikasi data dapat berjalan lebih baik. Grafik Eb/No terhadap BER menjadi parameter dari skripsi ini yang memperlihatkan perbandingan dengan pengkodean Reed Solomon -Konvolusional dan uncoded channel pada kanal AWGN. Untuk nilai BER 10 -3 didapatkan coding gain sekitar 1,7 - 2,8 dB bergantung pada nilai n dalam pengkodean Reed Solomon . Selain itu, hasil simulasi memperlihatkan bahwa nilai Eb/No yang digunakan untuk mendapatkan BER 10 -4 sekitar 2-5 dB. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan pengkodean tersebut, nilai BER yang sama dapat diperoleh dengan nilai Eb/No yang lebih kecil. Selain itu dengan adanya coding gain tersebut, maka prinsip retransmisi akibat data yang rusak dapat ditekan.</description><date>2010-07-29</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/140469/1/051003379.pdf</identifier><identifier> PrayogiScienceGamawijaya (2010) Adaptive Coded Modulation (ACM) Menggunakan Kode Reed Solomon-Convolutional dan Modulasi Digital pada WiMAX. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2010/568/051003379</relation><recordID>140469</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author PrayogiScienceGamawijaya
title Adaptive Coded Modulation (ACM) Menggunakan Kode Reed Solomon-Convolutional dan Modulasi Digital pada WiMAX
publishDate 2010
topic 621.3 Electrical
magnetic
optical
communications
computer engineering; electronics
lighting
url http://repository.ub.ac.id/140469/1/051003379.pdf
http://repository.ub.ac.id/140469/
contents Sistem komunikasi wireless seperti pada WiMAX merupakan kanal paling rentan dibandingkan kanal-kanal fisik yang lain. Faktor derau, interferensi, dan fading membuat kanal wireless lebih sering mengalami kerusakan data. Mekanisme retransmisi memungkinkan pengiriman kembali data yang rusak namun mengurangi kinerja. Teknik ACM meminimalkan retransmisi dengan pengkodean dan juga modulasi adaptif yang digunakan. Penggunaan pengkodean pada sistem komunikasi wireless berperan untuk mengurangi retransmisi dengan memberikan bit-bit redudansi (tambahan) sehingga akan meningkatkan kinerja. Pada skripsi ini, pengkodean yang digunakan adalah dengan menggunakan penggabungan kode Reed Solomon dan kode Konvolusional. Parameter kode Reed Solomon seperti panjang kode (n), jumlah simbol (k) dan kode Konvolusional seperti constraint length (K), matriks generator yang mempengaruhi kinerja siste akan diperlihatkan melalui simulasi komputer menggunakan Matlab. Pemodelan sistem yang dirancang menggunakan satu transmitter dan satu receiver dimana noise yang ditambahkan adalah noise AWGN. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa BER mengalami penurunan sehingga komunikasi data dapat berjalan lebih baik. Grafik Eb/No terhadap BER menjadi parameter dari skripsi ini yang memperlihatkan perbandingan dengan pengkodean Reed Solomon -Konvolusional dan uncoded channel pada kanal AWGN. Untuk nilai BER 10 -3 didapatkan coding gain sekitar 1,7 - 2,8 dB bergantung pada nilai n dalam pengkodean Reed Solomon . Selain itu, hasil simulasi memperlihatkan bahwa nilai Eb/No yang digunakan untuk mendapatkan BER 10 -4 sekitar 2-5 dB. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan pengkodean tersebut, nilai BER yang sama dapat diperoleh dengan nilai Eb/No yang lebih kecil. Selain itu dengan adanya coding gain tersebut, maka prinsip retransmisi akibat data yang rusak dapat ditekan.
id IOS4666.140469
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:43:30Z
last_indexed 2021-10-28T07:28:57Z
recordtype dc
_version_ 1751454833547673600
score 17.538404