Daftar Isi:
  • Jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat dari waktu ke waktu tersebut akan memberikan implikasi pada tingginya tekanan terhadap pemanfaatan ruang kota, sehingga penataan ruang kawasan perkotaan perlu mendapat perhatian yang khusus, terutama yang terkait dengan penyediaan kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial serta ruang-ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan. Kebutuhan masyarakat kota Surabaya akan ruang publik untuk wadah berinteraksi kurang terpenuhi sehingga ketidak-seimbangan antara pembangunan fasilitas komersial yang merebak dimanamana dengan pembangunan sarana sosial publik sangat terasa. Bukan saja interaksi dalam ruang terbuka yang menjadi peran penting, tetapi tentu saja terhadap elemen – elemen arsitektural yang terbentuk menjadi ruang bagi tempat untuk berkumpul untuk masyarakat. Taman bungkul memiliki banyak keunggulan selain sebagai tempat yang alami juga sebagai tempat berkumpul / berinteraksi. Selain adanya keberadaan pepohonan sebagai pengatur suhu di Taman Bungkul, terdapat elemen arsitektural lain, seperti air, udara, tanah dan lain sebagainya sehingga membentuk ruang interaksi antara pengunjung dengan elemen – elemen yang berada di dalamnya. Pada penelitian ini menggunakan penelitian induktif – kualitatif dengan pendekatan studi kasus ( case study ) yang bertujuan untuk tetap menggambarkan dan menjelaskan kompleksitas hubungan antara perilaku dan lingkungan.Dilihat dari unitunit amatan yang diketahui tentang Taman Bungkul sebagai salah statu Ruang Terbuka Publik Kota Surabaya serta Interaksi yang terjadi di Taman Bungkul dengan observasi langsung. Dari informasi tersebut, peneliti kemudian menyusun pola-pola dari unit amatan yang kemudian unit-unit tersebut di analisis. Pola-pola yang terjadi karena adanya interaksi pengunjung di Taman Bungkul, menjadi unit untuk dianalisis yang pada akhirnya dapat membangun suatu teori yang dapat menjelaskan atau memberikan pemahaman atas fenomena elemen arsitektural pada fasilitas dengan pola aktivitas yang terdapat di Taman Bungkul ( Theory After ). Hasil penelitian ini adalah ruang mempengaruhi aktivitas pengunjung didalamnya dengan adanya hubungan antara elemen arsitektural dalam Taman Bungkul dengan pola aktivitas yang terjadi. Selain itu, Taman Bungkul sebagai pengatur iklim mikro lingkungan sekitar dilihat elemen arsitektural berupa pepohonan yang berjejer mengelilingi Taman Bungkul dan lingkungan sekitarnya.