Daftar Isi:
  • Tubuh yang sehat dapat dicapai dengan berbagai macam cara, diantaranya dengan menerapkan pola makan yang sehat, rutin berolah raga yang secara garis besar menerapkan pola hidup yang sehat namun motivasi masyarakat tentang kesehatan itu sendiri masih sangat rendah. Sehingga berdasarkan UU No.23,1992 pemerintah mencanangkan program “Menuju Indonesia Sehat 2010” dimana diharapkan masyarakat bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat itu sendiri. Selain motivasi masyarakat yang kurang untuk menjalani pola hidup sehat fasilitas kebugaran yang ada pun kurang memperhatikan dari segi bangunan yang sehat salah satunya dengan perancangan yang mengoptimalkan pengkondisian alami dan bangunan yang memiliki integrasi antara ruang dalam dan ruang luar sehingga terbangun suasana alami yang sehat. Metode kajian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik. Metode ini bertujuan untuk memaparkan fenomena kurangnya wadah berolahraga yang didukung dengan fungsi hiburan dari berbagai segi terhadap masyarakat dikaitkan dengan fenomena minat masyarakat terhadap penerapan pola hidup sehat saat ini. Adapun tahap-tahap yang dilakukan adalah: identifikasi masalah, tahap pengumpulan data, tahap analisa data, tahap sintesa data, pembahasan/ evaluasi desain. Untuk mengoptimalkan pengkondisian alami dengan mengintegrasikan ruang dalam dan ruang perlu dilakukan beberapa hal seperti membawa ruang luar ke dalam bangunan. Dengan u nsur taman ke dalam bangunan maka akan menambah kesan alami dari bangunan tersebut. Dapat juga dilakukan dengan menciptakan kontinuitas visual dari dalam bangunan ke luar. Seperti penggunaan material masif transparan atau penggunaan dinding dengan ketinggian kurang dari 120 cm dapat memberikan kesan meruang namun masih memberikan kebebasan visual. Material masif transparan ini dapat memberikan dua fungsi yang berbeda, diantaranya sebagai “bingkai visual” yang menangkap pemandangan diluar dimana ketinggian dinding yang digunakan tidak melebihi tinggi mata manusia. Dan juga sebagai pembatas semu dimana material masif transparan ini masih memberikan kesan meruang namun visual dari dalam ke luar tidak terbatas. Selain itu dari segi interior dapat diterapkan faktor-faktor yang menunjang kesan alamiah, seperti pemanfaatan sinar matahari dan udara ke dalam ruangan. Pemanfaatan sinar matahari dapat digunakan material kaca agar sinar matahari dapat masuk ke dalam bangunan. Sedangkan untuk penghawaan dengan menerapkan sistem cross ventilation dengan menempatkan posisi inlet sejajar dengan tinggi manusia dan posisi outlet lebih tinggi. Penggunaan material dan warna alami. Dari segi warna menerapkan warna alami sebagai warna dasar dari material. Penerapan dan penggunaan vegetasi dan elemen air di dalam ruangan terdapat pada bagian innercourt yang berfungsi sebagai pemersatu atau sebagai ruang transisi antara ruang fitness center dan ruang kafe.