Analisis Rantai Nilai Produk Olahan Beras Ketan (Studi Kasus Umkm Barokah, Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung)

Main Author: Pradana, Sefta Wisnu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/14041/1/Sefta%20Wisnu%20Pradana.pdf
http://repository.ub.ac.id/14041/
Daftar Isi:
  • Agroindustri pengolahan hasil pertanian merupakan bagian dari agroindustri yang mengolah bahan baku yang bersumber dari tanaman, binatang dan ikan. Pengolahan yang dimaksud meliputi pengolahan berupa proses transformasi dan pengawetan melalui perubahan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengepakan, dan distribusi. Olahan beras ketan mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam rangka menunjang kebutuhan bahan pangan di Indonesia mengingat kebutuhan beras ketan sebagai bahan baku berbagai macam makanan dari beras ketan. Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengetahui besarnya keuntungan dari usaha pengolahan beras ketan menjadi jenang ketan, 2. Mengetahui besarnya nilai tambah dari usaha pengolahan beras ketan menjadi jenang ketan, 3. Menganalisis pemetaan rantai nilai jenang ketan, 4. Menganalisis rantai nilai keunggulan biaya jenang ketan UMKM Barokah. Penelitian dilaksanakan di UMKM Barokah di Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi penelitian yaitu dikarenakan UMKM BAROKAH merupakan salah satu industri dodol beras ketan di Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis biaya, analisis penerimaan, analisis keuntungan, analisis nilai tambah, analisis rantai nilai, analisis lingkungan usaha dan kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha jenang ketan Barokah di Desa Bono, Kecamatan boyolangu Kabupaten Tulungagung memiliki keuntungan yang dihasilkan dari UMKM Barokah dalam sekali proses hanya sebesar Rp 848.873,75. Keuntungan yang didapat dari UMKM Barokah sendiri masih memiliki R/C Rasio 1,95 sehingga masih layak untuk dijalankan didalam suatu usaha dibilang makanan olahan yang mudah berubah-ubah peminatnya. Harga dari jenang sebesar Rp 29.000,00/kemasan terdiri dari harga bahan baku sebesar Rp 9.000 dan sumbangan input lain sebesar Rp 5.841, sehingga memiliki nilai tambah Rp 11.522,64. Nilai tambah terdiri dari upah tenaga kerja sebesar Rp 732,32. Hal ini mengakibatkan setiap kenaikan 1 kemasan jenang akan menambah upah tenaga kerja sebesar Rp 732,32. Sedangkan keuntungan sebesar Rp 10.790,32 dengan demikian maka setiap kenaikan 1 kemasan jenang maka akan menambah keuntungan perusahaan sebesar Rp 10.790,32. Pemetaan rantai nilai UMKM Barokah berdasarkan kondisi yang ada pada lapang pelayanan yang diberikan oleh UMKM Barokah selalu ditanggapi dengan cepat dan diperhatikan dan interaksi dengan konsumen menciptakan pelayanan yang baik tanpa ada jarak antara dan pembeli. Sedangkan aktivitas yang terendah pada penjualan dan promosi pada produk jenang ketan UMKM Barokah karena hanya dilakukan oleh satu orang tenaga kerja yaitu pemilik perusahaan sendiri dan tidak adanya penyeleksian karyawan yang akan bekerja. Keunggulan jenang ketan UMKM Barokah menunjukan bahwa usaha ini memiliki IFE sebesar 3,10 dan EFE sebesar 2,71. Usaha yang dilakukan oleh UMKM Barokah mampu dijalankandengan baik dan dapat dikembangkan menuju usaha yang lebih besar lagi. Dengan asumsi mampu mengurangi kelemahan dan ancaman dari produk pesaing yang menggunkan bahan baku yang sama atau produk makanan sejenis.