Graha Batik Madura di Bangkalan

Main Author: MeryliaRosanne
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/140376/1/BAB_IV_-_BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/140376/2/BAB_I_-_BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/140376/3/Cover.pdf
http://repository.ub.ac.id/140376/
Daftar Isi:
  • Madura memiliki potensi wisata -wisata alam dan seni budaya yang beragam yang diharapkan dapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Terutama potensi pada sektor industri didominasi oleh industri kecil dan kerajinan, yaitu salah satunya kerajinan batik, produk batiknya memiliki ragam warna dan motif yang khas. Dari segi warna, karakteristik warna Batik Madura cenderung memilih warna berani dan tegas, seperti warna Merah, Kuning, Biruh (Hijau dalam Bahasa Indonesia) serta warna Biru sendiri. Batik Madura memiliki perbedaan warna dan motif (flora dan fauna) dengan batik dari daerah Iain. Batik Madura menggunakan pewarna alami sehingga warnanya cukup mencolok. Seiring dengan berjalannya waktu, kini batik banyak digemari masyarakat, namun masih sangat kurangnya informasi mengenai batik dan kurangnya publikasi mengenai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan batik. Maka diperlukan tindakan untuk melestarikan dan menginformasikan budaya batik khususnya batik Madura yang memiliki keunggulan-keunggulan pada karakter motif dan warna. Pada kenyataannya, saat ini di Madura belum tersedia sebuah bangunan yang menyediakan fasilitas untuk kegiatan melestarikan batik dan bangunan-bangunan yang ada belum mampu memunculkan imaji karakter khas dari obyek koleksi dari galeri itu sendiri yang dapat membedakannya dengan bangunan yang lain. Menurut (Charles Jenks, 1981) dalam bukunya "The Language of Post Modern" dimana Arsitektur dikaitkan dengan gaya bahasa, antara lain dengan cara metafora. Perancangan bangunan graha batik ini menggunakan pendekatan metode metafora konkrit, yaitu mengacu pada benda-benda nyata dan dapat dirasakan secara visual, yang dimaksud benda-benda nyata yang dapat dirasakan visual disini adalah batik khas madura. Penerapan metode metafora konkrit pada bangunan ini dengan mentransformasikan Imaji karakter batik Madura yaitu karakter warna dan motif ke dalam elemen-elemen bangunan yaitu pada tampilan dan interior bangunan.