Daftar Isi:
  • Kota Batu merupakan salah satu dari wilayah hulu Brantas yang dikenal dengan nama Sub DAS Upper Brantas. Berdasarkan Statistik BPDAS Tahun 2006 menyebutkan bahwa luasan lahan kritis di Sub DAS Upper Brantas mencapai 2.824 ha. Dengan persentase 64,21% yaitu kawasan hutan produksi. Sedangkan di luar kawasan hutan, persentase terbesar adalah pada kawasan budidaya yaitu sebesar 92,57%. Pemodelan spasial Sistem Informasi Geografis SIG digunakan dalam menganalisis laju erosi, Tingkat Bahaya Erosi (TBE), tingkat kekritisan lahan, serta evaluasi kemampuan lahan. Penggunaan sistem informasi geografis dalam penelitian ini adalah dengan software ArcView 3.2 bertujuan untuk memudahkan analisis dan tampilan data spasial yang berupa peta dan tabel. Hasil dari penelitian ini yaitu arahan pemanfaatan lahan yang terdiri dari pemanfaatan untuk kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan budidaya dan kawasan permukiman. Adapun persentase fungsi kawasan yaitu: kawasan penyangga (43,34%), kawasan budidaya (37,97%), kawasan lindung (12,13%) dan kawasan permukiman (6,56%). Dan arahan rehabilitasi lahan yaitu dengan upaya-upaya seperti sistem argoforestri, reboisasi, penanaman tanaman penutup tanah, pemanfaatan mulsa, pengolahan tanah menurut kontur, pembuatan teras, saluran pembuang air.