Pemanfaatan Bahan Organik Lokal Untuk Perbaikan Sifat Kimia Tanah Terdampak Letusan Gunung Kelud Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung
Main Author: | Wirawan, Fadil |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/14015/1/FADIL%20WIRAWAN.pdf http://repository.ub.ac.id/14015/ |
Daftar Isi:
- Material yang dihasilkan dari letusan terakhir Gunung Kelud didominasi oleh fraksi pasir. Material piroklastik berpotensi meningkatkan kesuburan tanah di daerah terdampak letusan. Namun, rendahnya kualitas kimia tanah seperti KTK, Corganik, dan pH tanah menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Di sisi lain, banyaknya sumber bahan organik di daerah tersebut akan memberikan perbaikan kualitas kimia tanah di daerah terdampak letusan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi bahan organik, baik dari bahan organik segar dan bahan organik yang telah dikomposkan (Thitonia diversifolia, kotoran sapi, dan campuran kotoran sapi + Thitonia diversifolia) pada sifat kimia tanah dan pengaruhnya terhadap respon pertumbuhan tanaman. Penelitian dilakukan di Dusun Kutut, Kecamatan Ngantang, Malang. Rancangan acak kelompok digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 2 dosis pupuk an-organik (100 % dan 40 % dari dosis normal yaitu 400 kg Urea/ha, 150 kg SP-36/ha dan 75 kg KCl/ha), dikombinasikan dengan 4 jenis bahan organik (Thitonia diversifolia segar, kompos Thitonia diversifolia, kotoran sapi, dan campuran kotoran sapi + kompos Thitonia diversifolia) yang kemudian dibandingkan dengan perlakuan kontrol (100 % pupuk an-organik tanpa bahan organik). Dosis bahan organik yang diaplikasikan sebanyak 20 ton/ha. Setiap perlakuan diulang 3 kali atau secara keseluruhan berjumlah 27 unit. Sampel tanah komposit diambil dari masing-masing plot dan dianalisis sifat kimia tanah tersebut (CEC, % C-organik, dan pH). Pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang) juga diukur setiap dua minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahan organik secara nyata mampu mempengaruhi KTK, % C-organik, dan pH tanah. Bahan organik campuran (kotoran sapi + kompos Thitonia diversifolia) cenderung memiliki % C-organik (26,38%), KTK (54,69%), dan pH (1 unit) yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol (100% dosis pupuk anorganik tanpa bahan organik). Pertumbuhan tanaman dan perbaikan sifat kimia tanah pada perlakuan (40 % pupuk an-organik dengan bahan organik) tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (100 % pupuk anorganik tanpa bahan organik). Hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi bahan organik dapat mengurangi jumlah pemakaian pupuk anorganik. Namun, bahan organik Thitonia diversifolia segar dan kotoran sapi dengan dosis pupuk an-organik 40 % memberikan pengaruh lebih rendah dari perlakuan kontrol (100 % pupuk an-organik tanpa bahan organik) pada jumlah daun tanaman.