Penerapan Child Friendly Environment dalam Ruang Kelas pada Sekolah full day. ( Studi Kasus: SDIT ”Insan Permata” Malang )
Daftar Isi:
- Sarana pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam perbaikan sistem dan kualitas pendidikan nasional. Alat dan sarana belajar memiliki efek positif terhadap prestasi belajar, semakin baik alat dan sarana pengajaran semakin tinggi pula prestasi belajar murid dan memiliki peranan yang erat kaitannya dengan perkembangan fisik, psikoemosional, dan sosial anak. Perkembangan fisik anak usia sekolah (5-12 tahun) sangat pesat. Fasilitas dalam ruang kelas diantaranya bangku dan kursi sekolah di desain untuk pemakai, artinya apabila fisik anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan bertambahnya usia, tentu ukuran bangku dan kursinya harus menyesuaikan. Namun, dalam kenyataan bangku dan kursi sekolah dasar dari kelas I sampai dengan kelas VI cenderung memiliki ukuran yang sama. Kondisi ini, akan berakibat terganggunya pertumbuhan fisik anak, dan mengurangi daya konsentrasi selama pembelajaran berlangsung, yang diakibatkan ketidaknyamanan selama duduk. Metode pendidikan sekolah dengan model full day adalah sistem pendidikan yang proses pembelajaranya berbeda dengan sistem pembelajaran yang ada pada sekolah-sekolah pada umumnya. Oleh karena itu maka perlu adanya sarana dan prasarana yang dapat mewadahi kesemua kegiatan tersebut. Sehingga perlu adanya perancangan khusus ruang kelas yang dapat menampung semua kegiatan belajar full day dan memberikan rasa aman dan nyaman siswa. Perancangan interior ruang kelas untuk anak-anak pada kelas 1B dan 3B dapat menerapkan dengan Child Friendly Environment dengan menerapkan kriteria perancangan aman, nyaman dan menyenangkan. SDIT ”Insan Permata”Malang merupakan metode pengajaran dengan metode full day yaitu pendidikan yang lebih lama dari pada sekolah dasar yang biasa. Oleh karena itu untuk memberikan keamanan, kenyamanan dan menyenangkan bagi anak maka ruangan perlu bersahabat dengan anak dapat diterapkan pada unsur dan prinsip perancangan interior dengan memperhatikan karakter anak. Pemberian tema pada ruangan disesuaikan dengan karakter anak begitu pula dengan pemilihan bentuk perabot, warna dan unsur desain lainnya. Pemilihan dan pengolahan unsur desain harus sesuai dengan karakter anak sehingga anak merasa aman, nyaman dan menyenangkan dalam beraktivitas.