Pengaruh penggunaan Bottom Ash (Kerak) limbah pembakaran batubara sebagai agregat halus pada campuran batako terhadap kuat tekan batako
Main Author: | IkaPravitasari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/140064/1/050900505.pdf http://repository.ub.ac.id/140064/ |
Daftar Isi:
- Dengan seiring perkembangan zaman, teknologi juga berkembang semakin pesat, demikian juga dengan teknologi dibidang konstruksi di Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang terus menerus melakukan pengembangan teknologi dibidang konstruksi. Salah satu cara dalam mengembangkan teknologi adalah pengelolaan limbah industri untuk digunakan sebagai bahan baku atau material bangunan, misalkan bottom ash. Bottom ash adalah kerak limbah hasil pembakaran batubara pada ketel uap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bottom ash terhadap kuat tekan dan berat batako. Dalam penelitian ini bottom ash digunakan sebagai bahan pengganti pasir pada batako. Penelitian ini menggunakan 55 buah benda uji dengan persentase bottom ash didalamnya sebesar 0%, 10%, 20% 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% untuk masing-masing perlakuan dibuat 5 benda uji. Benda uji ini setelah mencapai umur 28 hari akan diuji tekan dan kemudian dicatat besar beban yang bisa ditahan oleh batako tersebut, yang kemudian akan dihitung besarnya kuat tekan rata-rata batako untuk masing-masing perlakuan. Setiap benda uji dari masing-masing perlakuan juga akan ditimbang,untuk mengetahui pengaruh penambahan bottom ash pada berat batako. Dari data hasil uji tekan dan hasil analisa didapatkan bahwa bottom ash secara keseluruhan menurnkan nilai kuat tekan batako tetapi nilai kuat tekan batako rata-rata yang dihasilkan masih memenuhi standar minimum yang digunakan. Kadar bottom ash dalam batako juga mereduksi berat batako hingga 41,704%, sehingga dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa bottom ash dapat digunakan sebagai alternatif bahan pengganti pasir pada pembuatan batako.