Pengaruh Penambahan MTBE Sebagai Octane Booster terhadap Emisi Gas CO dan Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah

Main Author: KristianNugroho
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/139863/
Daftar Isi:
  • Bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai rasio kompresi ( Compression Ratio/CR ) pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Octane booster yang digunakan di Indonesia hingga saat ini adalah Tetraethyl Lead (TEL). Penggunaan zat aditif tersebut diduga sebagai penyebab utama keberadaan timbal di atmosfer. Berdasarkan dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan TEL sebagai bahan aditif untuk bahan bakar, maka penggunaan TEL di negara maju dan sebagian negara sedang berkembang sudah dilarang. Methyl tertiary Buthyl Ether (MTBE) memiliki sifat yang paling mendekati bensin ditinjau dari nilai kalor, kalor laten penguapan dan rasio stoikiometri udara per bahan bakar. MTBE adalah senyawa organik yang tidak mengandung logam dan tidak membentuk senyawa peroksida yang berbahaya bagi lingkungan. MTBE juga memiliki sifat-sifat pencampuran yang baik dengan bensin. Kisaran angka oktan MTBE yang tinggi, yaitu 116 – 118 RON ( Reaserch Octane Number) menjadikan MTBE sangat baik untuk digunakan sebagai peningkat angka oktan ( octane booster ). Selama pembakaran, MTBE menambah oksigen di dalam bensin dapat mengurangi emisi karbon monoksida, CO dan material- material pembentuk ozon atmosferik. Pengujian dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan MTBE pada bahan bakar terhadap emsi gas CO dan unjuk keja motor bensin empat langka. Metode yang digunakan adalah eksperimental sungguhan, bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan MTBE pada bahan bakar sebagai octane booster terhadap emisi gas CO dan unjuk kerja motor bensin empat langkah. Ada beberapa variabel-variabel dalam penelitan ini, yaitu prosentase pencampuran MTBE sebanyak 4%, 6 %, 8 % dan 10 %, dan putaran poros mesin yang terdiri dari 1300 rpm, 1800 rpm, 2300 rpm, 2800 rpm, 3300 rpm sebagai variabel bebas dan produksi gas CO, torsi, daya efektif, efisiensi termal efektif, konsumsi bahan bakar spesifik sebagai variabel terikat. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah campuran MTBE yang optimal adalah campuran 10 % MTBE-90 % bensin, karena pada campuran ini terjadi peningkatan daya efektif, efisiensi termal efektif, konsumsi bahan bakar spesifik, torsi dan emisi gas CO menunjukan hasil yang paling rendah bila dibandingkan dengan campuran yang lain.