Evaluasi Keandalan Sistem Tenaga Pada Jaringan Distribusi Primer Tipe Radial Gardu Induk Blimbing

Main Author: WiwiedPutraPerdana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/139836/
Daftar Isi:
  • Gardu Induk (GI) Blimbing memiliki 3 buah trafo untuk menurunkan tegangan dari sisi 70 kV ke sisi 20 kV. Trafo tersebut adalah Trafo I dengan kapasitas 20 MVA, Trafo II dengan kapasitas 30 MVA, dan Trafo III dengan kapasitas 10 MVA. Trafo I terhubung dengan P. Mojolangu, P. Singosari, P. Pandanwangi, dan P. Telkom, kemudian Trafo II terhubung dengan P. Mawar, P. Asahan, P. Wendit, dan P. Glintung sedangkan Trafo III terhubung dengan P. Bentoel, jadi total keseluruhan penyulang pada GI Blimbing adalah 9 penyulang. Dari data gangguan selama tahun 2008, didapatkan salah satu penyulang pada GI Blimbing yang paling sering mengalami gangguan yaitu Penyulang Singosari. Dengan total jumlah gangguan sebanyak 17 kali selama tahun 2008, dan memiliki panjang penyulang 36, 97 kms serta jumlah pelanggan 14.033 dari 83 trafo distribusi yang masih aktif, dengan pertimbangan tersebut maka penulis memilih P. Singosari untuk mewakili evaluasi keandalan pada Gardu Induk (GI) Blimbing. Daya listrik dari GI Blimbing disalurkan ke konsumen melalui P. Singosari dengan menggunakan sistem radial tipe pohon. Konstruksi jaringan yang dipakai adalah Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dengan menggunakan kawat AAAC. Evaluasi keandalan ini berdasarkan perhitungan indeks keandalan titik beban dan indeks keandalan sistem Penyulang Singosari. Tujuan perhitungan indeks keandalan titik beban dan indeks keandalan sistem pada P. Singosari adalah untuk memudahkan aplikasinya kelak, dalam upaya memperkecil tingkat pemutusan beban pada jaringan distribusi GI Blimbing, khususnya pada penyulang-penyulang GI Blimbing. Hasil perhitungan dan analisa menunjukkan bahwa P. Singosari pada tahun 2008 belum andal menurut IEEE Std. 1366-2000, karena nilai SAIFI dan SAIDI P. Singosari lebih besar atau di luar nilai yang ditetapkan IEEE Std. 1366-2000. Namun setelah dilakukan rekonfigursi jaringan, yaitu dengan menambahkan 2 buah AVS di antara LBS Karanglo dan LBS Polwil, P. Singosari tersebut bisa andal, yaitu dengan nilai SAIFI dan SAIDI lebih kecil atau di dalam nilai yang ditetapkan IEEE Std. 1366-2000.