Uji Efektivitas Penggunaan Pupuk Hayati Kayabio Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kubis (Brassica Oleraceae L.)
Main Author: | Siahaan, Gretty Febriola |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13971/1/GRETTY%20FEBRIOLA%20SIAHAAN.pdf http://repository.ub.ac.id/13971/ |
Daftar Isi:
- Kubis atau kol ialah satu jenis sayuran daun yang berasal dari daerah subtropika yang telah lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Produksi kubis di Indonesia, selain untuk memenuhi keperluan dalam negeri, juga komoditas ekspor. Beberapa tahun terakhir, kubis termasuk kelompok enam besar sayuran komoditi ekspor unggulan Indonesia. Kandungan mineral juga banyak dikandung diantaranya kalium, fosfor, natrium dan besi. Luas panen tanaman kubis pada tahun 2015-2016 mencapai 71.934 ha/tahun dengan hasil produksi 1,51 juta ton/tahun dan produktivitas tanaman kubis mencapai 21,04 ton ha-1. Perkembangan serta prediksi konsumsi kubis dalam rumah tangga di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik yaitu, konsumsi kubis dalam rumah tangga selama periode tahun 2002-2014 relatif berfluktuasi namun cenderung mengalami sedikit penurunan dari tahun ke tahun yaitu sekitar 2,29%/tahun. Sedangkan pada konsumsi terbesar terjadi pada tahun 2004 mencapai 2,03 kg/kapita. Tahun 2014 konsumsi kubis ialah 1,36 kg/kapita atau naik 8,75% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan konsumsi kubis diprediksi mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang makin tahun makin meningkat. Budidaya kubis terdapat beberapa permasalahan yang dapat menurunkan produksi kubis diantaranya penggunaan pupuk kimia yang dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan menurunkan kesuburan tanah. Untuk memperbaiki kesuburan tanah yang menurun akibat pemberian pupuk kimia, maka dapat digantikan dengan pemberian pupuk hayati. Pupuk tersebut bermanfaat untuk menambah populasi mikroorganisme dalam tanah sehingga mampu meningkatkan kesuburan dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk hayati kayabio pada pertumbuhan vegetatif, hasil tanaman dan mutu tanaman kubis dan mendapatkan dosis optimal pupuk hayati Tepung Kayabio bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman kubis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2018 di Agro Techno Park (ATP) Cangar yang terletak di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dengan ketinggian sekitar 1700 mdpl, suhu 180C. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah cangkul, polibag, meteran, timbangan analitik, LAM, SPAD, oven, amplop, penggaris, kamera dan alat lain yang digunakan selama penelitian. Bahan yang digunakan ialah, benih kubis, urea (46% N), SP36 (18% P2O5), KCL (60% K2O) dan pupuk hayati Kayabio. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 14 perlakuan dan 3 ulangan P0: Kontrol (tanpa pemberian pupuk), P1: NPK sesuai rekomendasi, P2: Pupuk Hayati Kayabio 200 g ha-1, P3: 1⁄4 NPK + pupuk hayati Kayabio 250 g ha- 1, P4: 1⁄2 NPK + pupuk hayati Kayabio 250 g ha-1, P5: 3⁄4 NPK + Pupuk hayati Kayabio 250 g ha-1, P6: Pupuk hayati Kayabio 625 g ha-1, P7: 1⁄4 NPK + Pupuk hayati Kayabio 625 g ha-1, P8: 1⁄2 NPK + pupuk hayati Kayabio 625 g ha-1, P9: 3⁄4 NPK + Pupuk hayati Kayabio 625 g ha-1, P10: pupuk hayati Kayabio 1250 g ha-1, P11: 1⁄4 NPK + pupuk hayati Kayabio 1250 g ha-1, P12: 1⁄2 NPK + pupuk hayati Kayabioii 1250 g ha-1, P13: 3⁄4 NPK + pupuk hayati Kayabio 1250 g ha-1. Pengamatan yang dilakukan ialah pengamatan komponen pertumbuhan dan komponen panen. Komponen pertumbuhan meliputi: panjang tanaman, jumlah daun, hijau daun, bobot basah dan bobot kering tanaman. Komponen panen meliputi diameter krop, bobot krop dan bobot total tanaman. Data pertumbuhan dan hasil tanaman diolah secara statistic dengan ANOVA dilanjutkan dengan perbandingan antar pelakuan dengan uji Duncan (DMRT) pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati dengan pupuk anorganik NPK berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kubis. Perlakuan 3⁄4 (70%) NPK dari dosis rekomendasi + pupuk hayati kayabio 1250 g ha-1 (P13) menunjukkan perlakuan yang memberikan respon yang paling tinggi dibanding dengan perlakuan lainnya. Pada umur 77 HST menunjukkan bahwa panjang tanaman sebesar 50,33 cm/tanaman, jumlah daun sebesar 14,50/ tanaman, luas daun sebesar 4962,00 cm2, bobot basah total tanaman sebesar 483,65 g, bobot kering total tanaman sebesar 89,00 g. Pengamatan komponen hasil pada perlakuan P13 (3⁄4 NPK dari dosis rekomendasi + pupuk hayati 1250 g ha-1 menghasilkan lingkar krop sebesar 133,25 cm, bobot segar krop sebesar 1348,75 g, bobot total tanaman sebesar 3773,1 g dan hasil panen sebesar 49,1 ton ha-1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk hayati dengan dosis 1250 g ha-1 dan kombinasinya dengan pupuk Anorganik dengan dosis 3⁄4 atau 75% dari dosis standart dosis yang paling efektif dan berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kubis serta dapat direkomendasikan untuk petani, karena dosis yang paling efektif secara agronomis, ialah memiliki nilai RAE 206,3% yang berarti jika nilai RAE >100%, pupuk yang diuji lebih baik dibanding dengan perlakuan kontrol dan secara ekonomi memiliki nilai R/C ratio 1,41 yang berarti R/C ratio >1, usaha tani layak dikembangkan.