Rumah Sakit Pesisir di Kawasan Pesisir Probolinggo (Probolinggo Waterfront Hospital), Orientasi Waterfront pada Perancangan Rumah Sakit Khusus Penyakit Dalam

Main Author: EkoAjiPrasojo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/139705/
Daftar Isi:
  • Pemikiran yang berkembang di dunia Arsitektur berasal dari kritikan, penafsiran, dan deskripsi dari hasil artefak yang kemudian berkembang memunculkan opini masyarakat sehingga timbul pemahaman baru. Indonesia mempunyai struktur lingkungan yang khas untuk merajut paradigma arsitektur yang berwawasan lingkungan, teori penempatan bermula dari fenomena geografis dari suatu daerah /tempat tertentu dengan karakter yang unik dari tempat tersebut. Menggali kedalam potensi kawasan lebih pada penjabaran konsep dan pemahaman, regionalisme kritis mencari kemungkinan dari penempatan dalam makna yang lebih besar dari sebuah karya arsitektur. Hubungan antara manusia dan alam merupakan suatu fenomena permasalahan yang sudah lama dicari penyelesaian terbaiknya. Permasalahan dapat muncul dari keberadaan sebuah lingkungan yang belum menemukan konteks yang koheren. Tingkat kebutuhan akan fasilitas kesehatan yang mampu mewakili penyelenggara Desentralisasi Regulasi membutuhkan pola perencanaan dari sudut pandang arsitektur (kesetempatan). Waterfront merupakan satu dari beberapa pemikiran kesetempatan yeng berkembang begitu pula dengan Pesisir Probolinggo yang terletak di sekitar kawasan “tapal kuda” mempunyai kedalaman potensi lingkungan yang berkontribusi membentuk ranah ruang baru untuk menginerpretasikan kebaharaian arsitektur. Perancangan rumah sakit pesisir dengan menggali dan menginterpretasikan kerakter khas arsitektur bahari, melalui penjabaran konsep dan ekstrapolasi bentuk berdasarkan kedalaman materi dan interpolasi kebutuhan akan ruang yang terintegrasi dalam artefak yang representasional.