Evaluasi Kinerja Operasional dan Finansial Angkutan Perdesaan Trayek GTS (Gadang – Turen – Sendangbiru) di Kabupaten Malang

Main Author: YusufAhmadWarseno
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 1900
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/139445/
ctrlnum 139445
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/139445/</relation><title>Evaluasi Kinerja Operasional dan Finansial Angkutan Perdesaan Trayek GTS (Gadang &#x2013; Turen &#x2013; Sendangbiru) di Kabupaten Malang.</title><creator>YusufAhmadWarseno</creator><subject>307.121 6 City planning</subject><description> &#xD; Permasalahan transportasi di wilayah perdesaan khususnya angkutan umum pada dasarnya adalah tingkat pelayanan rendah, waktu tempuh cukup lama, jumlah penumpang melebihi kapasitas angkutan, dan tingkat kenyamanan rendah serta tarif mahal, disamping itu tidak berfungsinya subterminal sebagai pusat pengaturan. Angkutan perdesaan jalur GTS menjadi salah satu permasalahan transportasi di Kabupaten Malang. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari studi ini adalah untuk mengetahui karakteristik pola perjalanan penumpang, mengevaluasi kinerja operasional dan finansial angdes GTS yang pada akhirnya menyusun arahan perbaikan kinerja angkutan perdesaan GTS jika kinerja tidak seperti diharapkan yaitu yang didasarkan pada indikator pelayanan angkutan umum. Kinerja yang ingin dievaluasi adalah kinerja operasional yaitu load factor, travel time , headway , dan kebutuhan jumlah armada. Sedangkan untuk kinerja finansial adalah kinerja tarif, biaya operasional kendaraan, pendapatan angdes, pendapatan pemilik dan pendapatan operator (sopir dan kernet). &#xD; Dalam penelitian ini dibutuhkan data primer dan data sekunder. Sebelum menentukan lokasi dan melakukan persiapan, dilakukan survei pendahuluan untuk menentukan jam sibuk dan tidak sibuk. kemudian mulai melakukan penelitian di lapangan untuk mendapatkan data primer (data penumpang, waktu perjalanan, waktu jalan, headway , asal dan tujuan penumpang, data tarif, biaya tetap dan tidak tetap serta pendapatan) dengan mengambil beberapa sampel (penumpang 100 sampel, sopir 20 sampel, pemilik 10 sampel dan 18 rit perjalanan bolak-balikl) serta pengumpulan data sekunder (rute angdes dan jumlah armada yang beroperasi). Setelah semua data diperoleh kemudian dilakukan analisa data. &#xD; Berdasarkan tahapan analisis yang telah dilakukan maka, didapatkan hasil penelitian yaitu pergerakan penumpang dipengaruhi oleh tata guna lahan yang ada di sepanjang trayek, diantaranya pasar dan tempat wisata yaitu pantai sendangbiru. Dominasi pergerkan dimulai dari dan ke Pasar Turen, dan dari dan ke Sendangbiru. Untuk kinerja operasional ditinjau dari ratarata faktor muat angdes GTS melebihi standar ideal yang ada yaitu 78,13 %, kemudian posisi duduk tidak mementingkan kenyamanan penumpang, tempat duduk dirombak dari berkapasitas 12 menjadi 18 orang. waktu tunggu penumpang yang lama berkisar antara 16 &#x2013; 28 menit, dan frekuensi yang rendah antara 2 &#x2013; 3 kendaraan per jam. Sedangkan dari kinerja finansial pengadaan jasa angdes GTS secara umum merupakan usaha yang menguntungkan namun jika dilihat dari pembagian keuntungan antara pihak yang terkait ternyata ada pihak yang memperoleh untung masih dibawah UMR Kab Malang sedangkan ada pihak lain yang jauh melebihi UMR Kab Malang tahun 2007 yang besarnya Rp. 743.250,00. Agar permasalahan kinerja operasional dan finansial dapat ditangani maka diberikan suatu arahan perbaikan kinerja yaitu melakukan perbaikan pendapatan sopir dan kernet yaitu meningkatkan upah hingga melebihi UMR. Selanjutnya melakukan perhitungan titik imbang antara load faktor yang harus diangkut dengan BOK baru yang harus ditanggung dengan pendapatan pengusaha yang akan diperoleh, maka didapatkan load faktor 51 % minimal jika pengusaha akan mendapatkan keuntungan yang sama dengan sebelumnya dan besar BOK yang ditanggung sebesar Rp 8.240.391,13 Sedangkan keuntungan yang akan diperoleh adalah Rp1.660.929,00 bln, dengan load faktor 51% sehingga didapat jumlah operasi kendaraan persesi waktu adalah berkisar antara 17 &#x2013; 26 kendaraan, headway yang baru berkisar 10 &#x2013; 17 menit dan frekuensi berkisar 4 &#x2013; 6 kend/jam. Tahapan selanjutnya adalah melakukan penjadwalan keberangkatan kendaraaan yang diperoleh pada tiap waktunya. </description><date>1900-01</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> YusufAhmadWarseno (1900) Evaluasi Kinerja Operasional dan Finansial Angkutan Perdesaan Trayek GTS (Gadang &#x2013; Turen &#x2013; Sendangbiru) di Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2008/611/050802859</relation><recordID>139445</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author YusufAhmadWarseno
title Evaluasi Kinerja Operasional dan Finansial Angkutan Perdesaan Trayek GTS (Gadang – Turen – Sendangbiru) di Kabupaten Malang
publishDate 1900
topic 307.121 6 City planning
url http://repository.ub.ac.id/139445/
contents Permasalahan transportasi di wilayah perdesaan khususnya angkutan umum pada dasarnya adalah tingkat pelayanan rendah, waktu tempuh cukup lama, jumlah penumpang melebihi kapasitas angkutan, dan tingkat kenyamanan rendah serta tarif mahal, disamping itu tidak berfungsinya subterminal sebagai pusat pengaturan. Angkutan perdesaan jalur GTS menjadi salah satu permasalahan transportasi di Kabupaten Malang. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari studi ini adalah untuk mengetahui karakteristik pola perjalanan penumpang, mengevaluasi kinerja operasional dan finansial angdes GTS yang pada akhirnya menyusun arahan perbaikan kinerja angkutan perdesaan GTS jika kinerja tidak seperti diharapkan yaitu yang didasarkan pada indikator pelayanan angkutan umum. Kinerja yang ingin dievaluasi adalah kinerja operasional yaitu load factor, travel time , headway , dan kebutuhan jumlah armada. Sedangkan untuk kinerja finansial adalah kinerja tarif, biaya operasional kendaraan, pendapatan angdes, pendapatan pemilik dan pendapatan operator (sopir dan kernet). Dalam penelitian ini dibutuhkan data primer dan data sekunder. Sebelum menentukan lokasi dan melakukan persiapan, dilakukan survei pendahuluan untuk menentukan jam sibuk dan tidak sibuk. kemudian mulai melakukan penelitian di lapangan untuk mendapatkan data primer (data penumpang, waktu perjalanan, waktu jalan, headway , asal dan tujuan penumpang, data tarif, biaya tetap dan tidak tetap serta pendapatan) dengan mengambil beberapa sampel (penumpang 100 sampel, sopir 20 sampel, pemilik 10 sampel dan 18 rit perjalanan bolak-balikl) serta pengumpulan data sekunder (rute angdes dan jumlah armada yang beroperasi). Setelah semua data diperoleh kemudian dilakukan analisa data. Berdasarkan tahapan analisis yang telah dilakukan maka, didapatkan hasil penelitian yaitu pergerakan penumpang dipengaruhi oleh tata guna lahan yang ada di sepanjang trayek, diantaranya pasar dan tempat wisata yaitu pantai sendangbiru. Dominasi pergerkan dimulai dari dan ke Pasar Turen, dan dari dan ke Sendangbiru. Untuk kinerja operasional ditinjau dari ratarata faktor muat angdes GTS melebihi standar ideal yang ada yaitu 78,13 %, kemudian posisi duduk tidak mementingkan kenyamanan penumpang, tempat duduk dirombak dari berkapasitas 12 menjadi 18 orang. waktu tunggu penumpang yang lama berkisar antara 16 – 28 menit, dan frekuensi yang rendah antara 2 – 3 kendaraan per jam. Sedangkan dari kinerja finansial pengadaan jasa angdes GTS secara umum merupakan usaha yang menguntungkan namun jika dilihat dari pembagian keuntungan antara pihak yang terkait ternyata ada pihak yang memperoleh untung masih dibawah UMR Kab Malang sedangkan ada pihak lain yang jauh melebihi UMR Kab Malang tahun 2007 yang besarnya Rp. 743.250,00. Agar permasalahan kinerja operasional dan finansial dapat ditangani maka diberikan suatu arahan perbaikan kinerja yaitu melakukan perbaikan pendapatan sopir dan kernet yaitu meningkatkan upah hingga melebihi UMR. Selanjutnya melakukan perhitungan titik imbang antara load faktor yang harus diangkut dengan BOK baru yang harus ditanggung dengan pendapatan pengusaha yang akan diperoleh, maka didapatkan load faktor 51 % minimal jika pengusaha akan mendapatkan keuntungan yang sama dengan sebelumnya dan besar BOK yang ditanggung sebesar Rp 8.240.391,13 Sedangkan keuntungan yang akan diperoleh adalah Rp1.660.929,00 bln, dengan load faktor 51% sehingga didapat jumlah operasi kendaraan persesi waktu adalah berkisar antara 17 – 26 kendaraan, headway yang baru berkisar 10 – 17 menit dan frekuensi berkisar 4 – 6 kend/jam. Tahapan selanjutnya adalah melakukan penjadwalan keberangkatan kendaraaan yang diperoleh pada tiap waktunya.
id IOS4666.139445
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T05:21:47Z
last_indexed 2021-10-28T07:28:12Z
recordtype dc
_version_ 1751453809120378880
score 17.538404