Perubahan Nilai lahan Sebelum dan Sesudah Adanya Jalan Lingkar Barat Kota Madiun

Main Author: Suhendro
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/139425/
ctrlnum 139425
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/139425/</relation><title>Perubahan Nilai lahan Sebelum dan Sesudah Adanya Jalan Lingkar Barat Kota Madiun.</title><creator>Suhendro</creator><subject>307.121 6 City planning</subject><description> &#xD; Adanya jalan lingkar barat di Kota Madiun menyebabkan terjadinya perubahan lahan yang berdampak pada nilai lahan. Jalan lingkar tersebut termasuk jalan arteri primer yang difungsikan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di dalam Kota Madiun khususnya Jalan Yos Sudarso. Hasil temuan menunjukkan bahwa ada hubungan antara perubahan lahan dengan nilai lahan yaitu apabila terjadi peningkatan perubahan lahan maka akan diikuti naiknya nilai lahan di lingkungan sekitar. Dengan adanya jalan lingkar barat maka perdagangan dan jasa, perkantoran maupun permukiman cenderung mendekati jalan lingkar. &#xD; Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui karakteristik lahan wilayah studi yang meliputi Kelurahan Manguharjo, Kelurahan Winongo, Kelurahan Ngegong, Kelurahan Sogaten dan Kelurahan Patihan, mengevaluasi perubahan nilai lahan sebelum dan sesudah adanya jalan lingkar dan seberapa jauh tingkat kenaikan nilai lahan. &#xD; Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik penggunaan lahan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif yang kemudian mengidentifikasi dan mengevaluasi nilai lahan dan perubahan lahan di wilayah studi yang meliputi 5 kelurahan. Dengan bantuan SPSS 13 dan software GIS dapat menentukan luasan penggunaan lahan dan nilai lahannya serta mempermudah menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi nilai lahan. Penentuan model penilaian lahan dengan bantuan SPSS 13 dengan dasar pengambilan keputusan berdasarkan tingkat significance 5% serta dapat menindaklanjuti dalam menganalisa tingkat kenaikan nilai lahan yang terjadi di wilayah studi. Untuk jalan lingkar sendiri yang dianalisa adalah kemudahan untuk mencapai ke pusat kota atau jarak petak lahan yang ada di jalan lingkar yang dihubungkan dengan tingkat kemudahan atau jarak pencapaian ke pusat kota. &#xD; Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Berdasarkan analisis karakteristik penggunaan lahan dapat diketahui bahwa wilayah studi masih berupa sawah dengan luas 109,6434 ha yang dari tahun ke tahun tingkat perubahan sebesar 0,84%, Pertambahan penduduk yang paling tinggi berada pada Kelurahan Sogaten 10,46%, sebagian besar intensitas kepadatan bangunan masih didominasi oleh perumahan dengan KDB yaitu 60-70% dan KLB yaitu 60-140 %. (2). Perubahan nilai sebelum dan sesudah jalan lingkar yang ditinjau dalam penelitian ini adalah aksesibilitas jalan lingkar yang dikaitkan dengan kemudahan untuk mencapai ke pusat kota. Dari analisis tersebut dihasilkan bahwa aksesibilitas yang paling tinggi berada di Kelurahan Manguharjo karena kelurahan ini dekat dengan pusat kota dengan jarak rata-rata sekitar 1,8 km. Penggunaan lahan tertinggi dan terbaik untuk nilai lahan yang tinggi berpotensi untuk perdagangan dan jasa dikarenakan dekat dengan jalan. Faktor yang mempengaruhi nilai lahan dalam penelitian ini adalah jumlah sarana dan prasarana, jarak lahan ke pusat kota &#xD; (CBD), jarak lahan ke jalan, penggunaan lahannya. Dalam analisis before-after yang menganalisis ke lima faktor tersebut dihasilkan bahwa ada keterkaitan pada perubahan nilai lahan sebelum dan sesudah jalan lingkar. Sehingga analisis tersebut dilanjutkan dengan analisis regresi yang nantinya dalam menentukan penggunaan lahan dilakukan pengkodean mulai dari yang terendah yaitu sawah dan yang tertinggi yaitu perdagangan dan jasa. Model penilaian lahan didasarkan metode regresi linier berganda yaitu: Y = 197.006,379 + (-59.851,215) X 1 + (-3484,393) X 2 + 54628,975 X 3 + 15782,180 X 4 Tingkat kenaikan nilai lahan sebelum dan sesudah adanya jalan lingkar di wilayah penelitian yang didasarkan pada NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) adalah sebesar 460,49%. </description><date>2008-08-11</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Suhendro (2008) Perubahan Nilai lahan Sebelum dan Sesudah Adanya Jalan Lingkar Barat Kota Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2008/593/05082841</relation><recordID>139425</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Suhendro
title Perubahan Nilai lahan Sebelum dan Sesudah Adanya Jalan Lingkar Barat Kota Madiun
publishDate 2008
topic 307.121 6 City planning
url http://repository.ub.ac.id/139425/
contents Adanya jalan lingkar barat di Kota Madiun menyebabkan terjadinya perubahan lahan yang berdampak pada nilai lahan. Jalan lingkar tersebut termasuk jalan arteri primer yang difungsikan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di dalam Kota Madiun khususnya Jalan Yos Sudarso. Hasil temuan menunjukkan bahwa ada hubungan antara perubahan lahan dengan nilai lahan yaitu apabila terjadi peningkatan perubahan lahan maka akan diikuti naiknya nilai lahan di lingkungan sekitar. Dengan adanya jalan lingkar barat maka perdagangan dan jasa, perkantoran maupun permukiman cenderung mendekati jalan lingkar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui karakteristik lahan wilayah studi yang meliputi Kelurahan Manguharjo, Kelurahan Winongo, Kelurahan Ngegong, Kelurahan Sogaten dan Kelurahan Patihan, mengevaluasi perubahan nilai lahan sebelum dan sesudah adanya jalan lingkar dan seberapa jauh tingkat kenaikan nilai lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik penggunaan lahan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif yang kemudian mengidentifikasi dan mengevaluasi nilai lahan dan perubahan lahan di wilayah studi yang meliputi 5 kelurahan. Dengan bantuan SPSS 13 dan software GIS dapat menentukan luasan penggunaan lahan dan nilai lahannya serta mempermudah menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi nilai lahan. Penentuan model penilaian lahan dengan bantuan SPSS 13 dengan dasar pengambilan keputusan berdasarkan tingkat significance 5% serta dapat menindaklanjuti dalam menganalisa tingkat kenaikan nilai lahan yang terjadi di wilayah studi. Untuk jalan lingkar sendiri yang dianalisa adalah kemudahan untuk mencapai ke pusat kota atau jarak petak lahan yang ada di jalan lingkar yang dihubungkan dengan tingkat kemudahan atau jarak pencapaian ke pusat kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Berdasarkan analisis karakteristik penggunaan lahan dapat diketahui bahwa wilayah studi masih berupa sawah dengan luas 109,6434 ha yang dari tahun ke tahun tingkat perubahan sebesar 0,84%, Pertambahan penduduk yang paling tinggi berada pada Kelurahan Sogaten 10,46%, sebagian besar intensitas kepadatan bangunan masih didominasi oleh perumahan dengan KDB yaitu 60-70% dan KLB yaitu 60-140 %. (2). Perubahan nilai sebelum dan sesudah jalan lingkar yang ditinjau dalam penelitian ini adalah aksesibilitas jalan lingkar yang dikaitkan dengan kemudahan untuk mencapai ke pusat kota. Dari analisis tersebut dihasilkan bahwa aksesibilitas yang paling tinggi berada di Kelurahan Manguharjo karena kelurahan ini dekat dengan pusat kota dengan jarak rata-rata sekitar 1,8 km. Penggunaan lahan tertinggi dan terbaik untuk nilai lahan yang tinggi berpotensi untuk perdagangan dan jasa dikarenakan dekat dengan jalan. Faktor yang mempengaruhi nilai lahan dalam penelitian ini adalah jumlah sarana dan prasarana, jarak lahan ke pusat kota (CBD), jarak lahan ke jalan, penggunaan lahannya. Dalam analisis before-after yang menganalisis ke lima faktor tersebut dihasilkan bahwa ada keterkaitan pada perubahan nilai lahan sebelum dan sesudah jalan lingkar. Sehingga analisis tersebut dilanjutkan dengan analisis regresi yang nantinya dalam menentukan penggunaan lahan dilakukan pengkodean mulai dari yang terendah yaitu sawah dan yang tertinggi yaitu perdagangan dan jasa. Model penilaian lahan didasarkan metode regresi linier berganda yaitu: Y = 197.006,379 + (-59.851,215) X 1 + (-3484,393) X 2 + 54628,975 X 3 + 15782,180 X 4 Tingkat kenaikan nilai lahan sebelum dan sesudah adanya jalan lingkar di wilayah penelitian yang didasarkan pada NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) adalah sebesar 460,49%.
id IOS4666.139425
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T05:21:47Z
last_indexed 2021-10-28T07:28:07Z
recordtype dc
_version_ 1751454846639144960
score 17.538404