Pengaruh Pengencer Tris Kuning Telur dengan Penambahan Ekstrak Biji Pinang ( Areca Catechu L.) Terhadap Kualitas Semen Beku Sapi Limousin Penyimpanan Suhu -196oC

Main Author: Pramono, Arif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13941/1/Arif%20Pramono.pdf
http://repository.ub.ac.id/13941/
Daftar Isi:
  • Pinang merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung zat fenolik dan diketahui mengandung antioksidan dari ekstrak biji pinang, antioksidan bisa dimanfaatkan untuk melindungi kerusakan pada sel akibat oksidasi pada saat proses pembekuan semen, sehingga ekstrak biji pinang ditambahkan di pengencer tris kuning telur diharapkan mampu mempertahankan kualitas semen. Selain itu, pada ekstrak biji pinang juga terdapat arekolin yang diketahui bersifat sitotoksik (racun terhadap sel) jika terdapat dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) dalam pengencer tris kuning telur untuk mempertahankan kualitas semen sapi Limousin post thawing yang disimpan dalam nitrogen cair -196°C Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 November 2017 sampai 10 Januari 2018 di Laboratorium Balai Besarvii Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Malang. Materi penelitian yang digunakan yaitu semen segar berkualitas rendah yang berasal dari 5 ekor sapi Limousin dengan umur 8,6 ± 0,97 tahun yang dipelihara secara intensif di BBIB Singosari Malang. Penampungan semen rutin dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu dengan metode vagina buatan. Pengambilan semen sapi Limousin dilakukan secara purposive sampling, yaitu menggunakan semen yang memiliki kriteria motilitas individu 40-50% dan motilitas massa ++ (2+). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 10 ulangan. Empat perlakuan yang dicobakan sebagai berikut: P0 (100% Pengencer Tris Kuning Telur), P1 (100% Pengencer Tris Kuning Telur + 1% Ekstrak Biji pinang), P2 (100% Pengencer Tris Kuning Telur + 3% Ekstrak Biji pinang) dan P3 (100% Pengencer Tris Kuning Telur + 5% Ekstrak Biji pinang). Variabel yang diamati adalah kualitas semen secara makroskopis meliputi volume, warna, bau, pH dan konsistensi. Sedangkan kualitas secara mikroskopis meliputi motilitas individu, motilitas massa, kecepatan dan konsentrasi. Pengencer yang digunakan yaitu tris kuning telur dengan penambahan ekstrak biji Biji pinang (Areca catechu L.). Biji pinang (Areca catechu L.) didapatkan dari Laboratorium Materia Medika Batu. Pembuatan ekstrak tepung biji Biji pinang (Areca catechu L.) dilakukan di Laboratorium Biomol Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya Malang. Hasil analisis ragam menunjukkan penambahan ekstrak biji pinang ke dalam pengencer tris kuning telur memiliki pengaruh nyata (P<0,05) terhadap motilitas danviii viabilitas semen beku, tetapi tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap abnormalitas semen beku sapi Limousin. Persentase rata-rata motilitas individu setelah pembekuan pada masingmasing perlakuan adalah P0 (18,5± 4,74%), P1 (25,5± 4,97%), P2 (22,0± 6,75%), P3 (21,0± 3,94%). Persentase rata-rata viabilitas setelah pembekuan untuk masing-masing perlakuan adalah P0 (49,67 ± 3,42%), P1 (54,10 ± 3,01%), P2 (51,34 ± 4,93%) dan P3 (50,55 ± 2,33%). Persentase abnormalitas setelah proses pembekuan pada masing-masing perlakuan adalah P0 (6,54 ± 2,01%), P1 (5,90 ± 0,94%), P2 (7,58 ± 1,33%), P3 (7,34 ± 1,67%). Kesimpulan penelitian ini yaitu penambahan ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) 1%, 3% dan 5% dalam pengencer tris kuning telur meningkatkan motilitas dan viabilitas kualitas semen beku sapi Limousin, tetapi tidak mempengaruhi abnormalitas spermatozoa. Perlakuan terbaik dari penelitian yakni P1 (Pengencer Tris kuning telur + 1% ekstrak biji pinang), sehingga dapat diterapkan pada semen segar yang memiliki kualitas sesuai standard untu pembekuan semen