Pengaruh Sudut Keruncingan dan Diameter Finial Franklin Terhadap Distribusi Medan Listrik dan Tingkat Tegangan Tembus
Main Author: | VicoFernanda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/139387/ |
Daftar Isi:
- Penangkap petir merupakan bagian utama dari sistem penangkal petir ek sternal. Finial atau penangkap petir berupa konduktor batang tegak merupakan finial yang memiliki konstruksi berupa sisi ujung finialnya secara umum berbentuk metal yang runcing sebagai pengumpul muatan listrik statis. Jenis finial ini disebut finial Frank lin dan paling sering dipakai karena rata -rata bangunan di Indonesia beratap miring . Parameter utama yang menentukan baik buruknya kinerja finial Franklin dilihat dari level tegangan tembus (setelah korona) yang terjadi . Level tegangan tembus dipengaruhi oleh distribusi medan listrik, sedangkan distribusi medan listrik sendiri dipengaruhi oleh bentuk geometris elektroda. Pada finial Franklin, faktor keruncingan sangat menentukan distribusi medan listrik yang terjadi. Faktor keruncingan yang dimaksud adalah sudut keruncingan dan diameter finial. Tujuan skripsi ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh sudut keruncingan dan diameter finial Franklin terhadap tegangan korona, tembus, efisiensi dan bentuk distribusi medan listriknya . Pengujian tegangan korona dan tembus menggunakan tegangan tinggi searah polaritas negatif dengan mengatur jarak sela elektroda s dari 20 mm, 25 mm, 30 mm, 35 mm, 40 mm, 45 mm dan 50 mm. Selanjutnya dilakukan penggambaran distribusi medan listrik setiap objek uji secara eksperimen menggunakan metode kertas konduktif dengan sumber DC tegangan rendah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan korona terkecil diperoleh untuk konfigurasi finial α 1 = 15 0 , D 2 = 4 cm dengan s = 20 mm sebesar U c = 14.433 kV dan tegangan korona terbesar diperoleh pada konfigurasi finial α 4 = 45 0 , D 1 = 2 cm dengan s = 50 mm sebesar U c = 27.233 kV. Nilai tegangan tembus terkecilnya diperoleh pada finial α 3 = 35 0 , D 1 = 2 cm dengan s = 20 mm sebesar U d = 15.467 kV. Sedangkan nilai tegangan tembus terbesarnya diperoleh pada finial α 4 = 45 0 , D 2 = 4 cm dengan s = 50 mm sebesar U d = 47.4 kV. Bentuk distribusi medan listrik yang dihasilkan setiap objek uji adalah non-homogen karena η < 1 dengan nilai efisiensi medan listrik terkecil diperoleh pada finial α 1 = 15 0 dan D 2 = 4 cm sebesar η = 0.2, sedangkan nilai η terbesar diperoleh pada finial α 4 = 45 0 dan D 1 = 2 cm sebesar η = 0.451. Dengan demikian, pada akhir analisis diperoleh kesimpulan bahwa finial α 3 = 35 0 dan D 1 = 2 cm merupakan finial dengan kemampuan menangk ap petir yang paling baik sedangkan finial α 4 = 45 0 dan D 2 = 4 cm adalah paling rendah.