Peningkatan Efisiensi Jaringan Distribusi Pembangkit Listik Tenaga Mikrohidro Chek Dam V Kalijari Kabupaten Blitar
Main Author: | RandityaOkiP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/139286/ |
Daftar Isi:
- Potensi air yang dimiliki PLTM Check Dam V Kalijari Kabupaten Blitar yaitu 22.582 watt, sedangkan kapasitas pembangkit yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan listrik Dusun Jari sekarang yaitu 15 kVA. Sehingga masih banyak potensi untuk dikembangkan. Kondisi yang dialami jaringan distribusi saat ini yaitu mengalami jatuh tegangan antara 15 % hingga 33 % serta mengalami rugi daya sebesar 2729,603 watt. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu penyetimbangan beban pada jaringan distribusi Dusun Jari kemudian dilakukan pengurangan resistansi penghantar antar generator dan pusat beban di Dusun Jari atau penerapan tegangan lebih tinggi pada saluran antara generator dan pusat beban di Dusun Jari. Penyetimbangan beban dilakukan dengan memindahkan sambungan rumah dari fasa yang memiliki beban padat ke fasa yang memiliki beban sedikit. Selanjutnya pengurangan resistansi penghantar antara generator dan pusat beban Dusun Jari dilakukan dengan menyusun paralel penghantar yang sudah ada dengan penghantar berukuran sama atau mengganti penghantar yang sudah ada dengan penghantar berukuran lebih besar. Selain pengurangan resistansi penghantar antara generator dan pusat beban dapat dilakukan penerapan tegangan lebih tinggi dengan meletakkan transformator pada generator dan pada pusat beban. Setelah dilakukan penyetimbangan jatuh tegangan paling tinggi yaitu 13,5 % dari sebelumnya 33,8 % serta rugi daya menjadi 28,3 % dari sebelumnya 32,37 %. Dari perbandingan perbaikan antara pengurangan resistansi penghantar dan penerapan tegangan lebih tinggi, dapat disimpulkan bahwa perbaikan dengan pengurangan resistansi dengan mengganti penghantar sekarang dengan penghantar berukuran 95 mm 2 adalah lebih baik. Rugi daya setelah perbaikan yaitu 6,2 % dan jatuh tegangan paling tinggi 2,2 %. Jatuh tegangan ini sesuai dengan SPLN 72: 1987 yaitu jatuh tegangan maksimal pada JTR adalah 4 %.