Aplikasi Konsep Arsitektur Hijau Pada Desain Pasar Wisata di Kota Batu

Main Author: Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/139269/
ctrlnum 139269
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/139269/</relation><title>Aplikasi Konsep Arsitektur Hijau Pada Desain Pasar Wisata di Kota Batu.</title><creator>Muhammad</creator><subject>690 Construction of buildings</subject><description> Dewasa ini, dapat dijumpai gedung-gedung yang tidak memperhatikan standar kesehatan, tidak hemat energi dan tidak ramah terhadap penghuninya semakin banyak dibuat. Hal ini dapat dilihat pada beberapa kasus bangunan yang kurang memperhatikan konsep hijau dari segi eksterior dan interior bangunan, menyebabkan penghuni didalam bangunan merasa kurang nyaman. Seiring dengan meningkatnya kepedulian manusia terhadap lingkungan globalnya, wawasan arsitektur hijau mulai menarik perhatian yang lebih berarti bagi para perencana dan perancang. &#xD; Berawal dari laporan yang dikeluarkan World Tourism Organization (WTO) yang menyatakan bahwa terdapat "kecenderungan dan perkembangan baru dalam dunia kepariwisataan" yang mulai muncul pada tahun 1990-an, khususnya d Kota Batu. Kecenderungan baru ini ditandai dengan munculnya istilah "agropolitan". &#xD; Berdasarkan arahan kebijaksanaan kota Batu dalam RTRW 2003-2013, selain dikenal sebagai city tourism. Pada saat ini, banyak obyek wisata di kota Batu yang di setiap lokasinya menyediakan pasar atau kios-kios kecil untuk memperkenalkan produk lokal kota Batu ataupun produk souvenir dari obyek wisata itu sendiri. Dari pengamatan di lapangan hampir semua pasar wisata tersebut hanya berskala kecil, kurang terawat, dan minimnya fasilitas pendukung. &#xD; Berangkat dari kebijaksanaan dan fenomena di atas, maka diperlukan suatu fasiltas atau bangunan yang dapat mewadahi fungsi pasar dan pariwisata yang berdasarkan konsep Arsitektur Hijau. &#xD; Dalam perancangan pasar wisata ini aplikasi konsep Arsitektur Hijau hanya berada pada lingkup ruang luar serta tidak mengesampikan aspek dan ciri-ciri dari pasar itu sendiri. &#xD; Hasil dari perancangan dan pengaplikasian konsep Arsitektur Hijau pada pasar wisata ini adalah pengelompokan fungsi dari fasilitas yang terdapat di dalamnya serta penggunaan material lokal yang terbarui, dapat dimanfaatkan kembali, serta memberikan sedikit dampak negatif pada lingkungan sekitarnya. </description><date>2008-06-17</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Muhammad (2008) Aplikasi Konsep Arsitektur Hijau Pada Desain Pasar Wisata di Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2008/426/050802228</relation><recordID>139269</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Muhammad
title Aplikasi Konsep Arsitektur Hijau Pada Desain Pasar Wisata di Kota Batu
publishDate 2008
topic 690 Construction of buildings
url http://repository.ub.ac.id/139269/
contents Dewasa ini, dapat dijumpai gedung-gedung yang tidak memperhatikan standar kesehatan, tidak hemat energi dan tidak ramah terhadap penghuninya semakin banyak dibuat. Hal ini dapat dilihat pada beberapa kasus bangunan yang kurang memperhatikan konsep hijau dari segi eksterior dan interior bangunan, menyebabkan penghuni didalam bangunan merasa kurang nyaman. Seiring dengan meningkatnya kepedulian manusia terhadap lingkungan globalnya, wawasan arsitektur hijau mulai menarik perhatian yang lebih berarti bagi para perencana dan perancang. Berawal dari laporan yang dikeluarkan World Tourism Organization (WTO) yang menyatakan bahwa terdapat "kecenderungan dan perkembangan baru dalam dunia kepariwisataan" yang mulai muncul pada tahun 1990-an, khususnya d Kota Batu. Kecenderungan baru ini ditandai dengan munculnya istilah "agropolitan". Berdasarkan arahan kebijaksanaan kota Batu dalam RTRW 2003-2013, selain dikenal sebagai city tourism. Pada saat ini, banyak obyek wisata di kota Batu yang di setiap lokasinya menyediakan pasar atau kios-kios kecil untuk memperkenalkan produk lokal kota Batu ataupun produk souvenir dari obyek wisata itu sendiri. Dari pengamatan di lapangan hampir semua pasar wisata tersebut hanya berskala kecil, kurang terawat, dan minimnya fasilitas pendukung. Berangkat dari kebijaksanaan dan fenomena di atas, maka diperlukan suatu fasiltas atau bangunan yang dapat mewadahi fungsi pasar dan pariwisata yang berdasarkan konsep Arsitektur Hijau. Dalam perancangan pasar wisata ini aplikasi konsep Arsitektur Hijau hanya berada pada lingkup ruang luar serta tidak mengesampikan aspek dan ciri-ciri dari pasar itu sendiri. Hasil dari perancangan dan pengaplikasian konsep Arsitektur Hijau pada pasar wisata ini adalah pengelompokan fungsi dari fasilitas yang terdapat di dalamnya serta penggunaan material lokal yang terbarui, dapat dimanfaatkan kembali, serta memberikan sedikit dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.
id IOS4666.139269
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T05:21:37Z
last_indexed 2021-10-28T07:28:02Z
recordtype dc
_version_ 1751454847803064320
score 17.538404