Pengaruh Variasi Prosentase Penambahan NaF dan MgCl2 Sebagai Fluk Terhadap Metal Consumption dan Kekuatan Tarik Aluminium Paduan AA 6061

Main Author: KhoirulAbdillahMa`arief
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/139218/
Daftar Isi:
  • Perkembangan sektor industri yang sangat pesat menuntut perkembangan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Khususnya di bidang ilmu pengolahan bahan dan salah satu bentuknya adalah pengecoran logam. Pengecoran mempunyai beberapa peranan penting di dalam peralatan modern terutama digunakan untuk transportasi, komunikasi, energi, pertanian, konstruksi, dan industri lainnya. Dengan perkembangan teknologi maka aluminium dan paduannya sering digunakan sebagai bahan baku pengganti logam lain, karena aluminium memiliki sifat yang ringan,penghantar panas yang baik, tahan korosi, mudah dimesin, dan sifat pengecoran yang baik utamanya titik lebur yang rendah. Dengan kelebihan yang dimiliki aluminium menyebabkan aluminium menjadi logam yang dikonsumsi terbesar kedua setelah baja. Akan tetapi proses pengecoran aluminium juga tidak lepas dari kendala-kendala terutama adalah cacat pada hasil coran akibat adanya inklusi dan terjadinya oksidasi. Kedua hal tersebut dapat diminimalisasi dengan proses peleburan yang baik, penggunaan fluk, pengurangan kelembaban pasir cetak, peningkatan permeabilitas, dan kecepatan pembekuan yang baik. Salah satu metode untuk mengurangi cacat akibat inklusi dan mengurangi oksidasi adalah dengan pemberian fluk. Fluk digunakan saat bahan sudah mulai mencair. Penggunaan fluk dapat mengurangi gas dan mencegah gelembung udara, lubang jarum, juga memperbaiki sifat mekanik bahan. Pada penelitian fluk yang ditambahkan adalah senyawa NaF dan MgCl 2 , tujuannya untuk mengetahui pengaruh variasi prosentase penambahan NaF dan MgCl 2 , sebagai fluk tehadap metal consumption dan kekuatan tarik pada Aluminium paduan AA6061. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi prosentase penambahan NaF dan MgCl 2, sebagai fluk yaitu 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, 70:30. Dengan fraksi berat fluk yang digunakan adalah 1% dari berat material yang akan dicor.Setelah itu dilakukan pengujian untuk mendapatkan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu metal consumption dan kekuatan tarik dari material . Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variasi prosentase penambahan fluk terbaik untuk metal consumption adalah 50% NaF dan 50% MgCl 2 , dengan nilai metal consumption rata-rata sebesar 1,065610759 kg per kg dan variasi prosentase penambahan fluk terbaik untuk kekuatan tarik adalah pada variasi prosentase 60% NaF dan 40% MgCl 2 , dengan nilai kekuatan tarik rata-rata sebesar 153,7913364 N.mm -2 .