Pengaruh Besar Induksi dan Pola Pembangkitan Medan Magnet Solenoida terhadap Laju Korosi dan Geometri Kampuh pada Hasil Pengelasan Dissimilar
Main Author: | NiLuhPutuNovyAntari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/139200/ |
Daftar Isi:
- Pengelasan dissimilar merupakan penyambungan dua logam yang memiliki karakteristik yang berbeda. Daerah sambungan pada pengelasan merupakan daerah yang rentan terhadap kegagalan mekanis. Permasalahan tersebut akan lebih rumit lagi jika pengelasan dilakukan pada dua logam yang memiliki karakteristik yang berbeda. Selama proses pengelasan, daerah kolam las mengalami sirkulasi akibat terjadinya konveksi pada kolam lasan yang dipengaruhi oleh beberapa gaya, salah satunya adalah gaya elektromagnetik. Gaya elektro magnetik memiliki peranan penting dalam mengubah bentuk kolam las, yang mana gaya ini dapat meningkatkan homogenitas struktur pada daerah kolam las,dan juga berpengaruh pada sifat mekanis. Konveksi pada kolam las dapat ditingkatkan dengan menambahkan medan magnet secara eksternal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh besar induksi dan pola pembangkitan medan magnet solenoida terhadap laju korosi dan geometri kampuh pada hasil pengelasan dissimilar . Pengujian dilakukan secara eksperimental, yaitu membandingkan antara perlakuan dengan tanpa perlakuan. Medan magnet dibangkitkan pada benda kerja saat dilas dengan mengalirkan arus Direct Current (DC) (3A, 5A, 10A, 12A, 15A) pada kawat tembaga 0,5 mm sebanyak 100 lilitan dengan tegangan 32 Volt. Material yang digunakan adalah plat baja karbon rendah (St 37) dan baja tahan karat ferit (SUS 430) tebal 4 mm dengan elektroda las ER-309L. Sambungan yang digunakan adalah tipe butt joint dan proses pengelasan flat position menggunakan las Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). Pola pembangkitan yang digunakan yaitu pola (kedua bahan dialiri medan magnet), Pola II (hanya bahan SUS 430 yang dialiri magnet), Pola III (hanya bahan St 37 yang dialiri magnet), Pola IV (kedua bahan dialiri magnet secara intermittent ). Proses korosi dilakukan dalam larutan HCL 20 % selama 30 menit dengan aktifator arus DC 0,4 A dan tegangan 12 Volt sebagai pengaktif media korosi. Rancangan penelitian adalah analisis varian satu arah. Dari penelitian didapatkan bahwa penambahan induksi magnet eksternal pada kolam las mempengaruhi laju konveksi yang terjadi dan hal tersebut mempengaruhi homogenitas kolam las. Perubahan pola pembangkitan medan magnet pada saat proses pengelasan mengakibatkan terjadinya perubahan pola konveksi pada kolam las, tergantung dari arah medan magnet yang dibangkitkan. Besar dan arah pembangkitan berpengaruh terhadap geometri kampuh. Penetrasi pada SUS 430 lebih curam, sedangkan St 37 lebih melebar. Dengan meningkatnya laju konveksi juga menyebabkan laju korosi menurun. Pola pembangkitan IV paling efektif menghasilkan geometri kampuh yang dalam dan sempit yaitu 115 mm 2 hingga 73 mm 2 dan menurunkan laju korosi yaitu 909,1575 mm/th hingga 569,4981 mm/th.