Relayout Fasilitas Produksi Guna Meminimalkan Biaya Material Handling Dengan Menggunakan Metode CRAFT Studi Kasus di PT Mustika Bahana Jaya Lumajang
Main Author: | MAsepAZC |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/139174/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan yang terjadi di PT Mustika Bahana Jaya Lumajang adalah berkaitan dengan penempatan fasilitas-fasilitas produksi yang kurang teratur yang disebabkan pembangunan fasilitas-fasilitas produksi terbatas pada area tertentu saja. Sehingga menyebabkan aliran bahan dalam proses produksi menjadi panjang. Akibatnya jumlah produk yang dihasilkan tidak mampu mencukupi permintaan pasar. Hal ini juga menyebabkan biaya material handling (pemindahan bahan) menjadi besar, sehingga biaya produksi juga akan meningkat. Dan keuntungan yang diperoleh juga tidak maksimal. Tujuan utama dalam pengaturan tata letak fasilitas produksi yang memanfaatkan luas area kerja adalah untuk menempatkan mesin-mesin atau alat-alat penunjang lainnya serta memperlancar kegiatan material handling (pemindahan bahan) sehingga diperoleh suatu aliran bahan dan kondisi kerja yang teratur, aman, dan nyaman. Selain itu pengaturan tata letak fasilitas produksi juga bertujuan untuk meminimalkan biaya dapat behubungan dengan proses produksinya baik dari segi efisiensi kerja, kapasitas produksi, waktu dan kondisi kerja yang lain. Permasalahan ini diselesaikan dengan menggunakan metode CRAFT ( Computerize Relative Allocation of Facilities Technique atau Teknik Pengalokasian Fasilitas Terkomputer) dengan menggunakan software komputer Quantitative System Version 3.0 , yaitu merupakan program yang mempertukarkan lokasi kegiatan pada tata letak awal untuk menemukan pemecahan yang lebih baik berdasarkan aliran bahan. Data-data yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah adalah layout awal perusahaan, data fasilitas-faslitas produksi, diagram alir produksi, dan biaya material handling. Pertukaran-pertukaran selanjutnya membawa kearah tata letak yang memiliki biaya paling minimum. Teknik yang digunakan adalah teknik kuantitatif yang berarti teknik yang digunakan berdasarkan pada orientasi pada pendekatan matematis, statistik dan pemodelan untuk memecahkan persoalan. CRAFT menghitung hasil kali aliran, biaya pemindahan dan jarak antar pusat kegiatan. Kemudian dipertimbangkan pertukaran lokasi dan menguji pertukaran dua arah atau tiga arah. Pertukaran yang dilakukan menyebabkan pengurangan ongkos yang paling besar dan menghitung ongkos total yang baru. Proses ini diulang sampai tidak ada lagi pengurangan ongkos yang berarti. Dengan menggunakan metode CRAFT , diperoleh penurunan jarak material handling layout awal dengan layout usulan sebesar 165 m dan penurunan biaya material handling layout awal dengan layout usulan sebesar Rp 33.300,- per hari, dengan presentase penurunan jarak dan biaya material handling sebesar 1,97%.