Pengaruh Perubahan Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap dengan Bahan Bakar (Ampas Tebu dan Residu}

Main Author: AnggoroSlamet
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/139147/
Daftar Isi:
  • Kapasitas uap yang berubah-ubah akan berpengaruh terhadap kinerja dari ketel uap. Dalam merespon perubahan kapasitas uap yang terjadi, maka secara otomatis suplai bahan bakar dan udara pembakaran yang digunakan untuk pembentukan uap ikut berubah pula. Perubahan massa alir bahan bakar dan udara untuk pembakaran akan mempengaruhi perbandingan campuran bahan bakar dan udara untuk pembakaran di dalam dapur, sehingga akan berpengaruh terhadap efisiensi ketel uap dan komposisi gas hasil pembakaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan kapasitas uap terhadap efisiensi ketel uap dengan bahan bakar (ampas tebu dan residu). Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapasitas uap dengan variasi 14, 25, 37, 47, 58, 72, 80, dan 95 ton/jam sebagai variabel bebas dan untuk variabel terikat adalah suplai bahan bakar ampas tebu dan residu, suplai udara bakar dan efisiensi ketel uap. Data yang diperoleh digunakan untuk menganalisis pengaruh perubahan kapasitas uap terhadap efisiensi ketel uap dengan bahan bakar (ampas tebu dan residu). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa perubahan kapasitas uap berpengaruh terhadap efisiensi ketel uap dan komposisi gas hasil pembakaran. Besarnya efisiensi yang dihasilkan ketel uap Yoshimine seiring dengan peningkatan kapasitas uap dengan variasi kapasitas uap 14, 25, 37, 47, 58, 72, 80, 95 ton/jam maka diperoleh efisiensi 71,9%, 74,23%, 75,74%, 67,53%, 69,57%, 78,45%, 76,08, 68,89% dengan penghitungan efisiensi metode langsung dan 77,88%, 78,33%, 79,98%, 71,86%, 74,02%, 80,12%, 79,70%, 74,60% untuk penghitungan efisiensi dengan metode tak langsung. Efisiensi ketel uap tertinggi terjadi pada kapasitas uap 37 ton/jam yaitu pada metode langsung 75,74 % dan metode tak langsung 79,98% dengan debit aliran 50% dan pada kapasitas uap 72 ton/jam yaitu metode langsung 78,45% dan metode tak langsung 80,12% dengan debit aliran 100%.