Heritabilitas Dan Kemajuan Genetik Harapan Karakter Agronomi Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Habitus Tegak Hasil Seleksi Massa

Main Author: Riyani, Agus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13908/1/AGUS%20RIYANI.pdf
http://repository.ub.ac.id/13908/
Daftar Isi:
  • Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Cabai rawit digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun industri. Produksi cabai rawit di Indonesia sejak tahun 2011 hingga 2015 adalah 594.227 ton, 702.252 ton, 713.502 ton, 800.473 ton dan 869.938 ton (Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2016). Namun, produksi cabai rawit sering kali tidak mampu mencukupi kebutuhan pasar, sehingga menyebabkan tingginya harga cabai dipasaran. Produksi cabai rawit ini harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Upaya untuk meningkatkan produksi cabai rawit dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Salah satu tahap dalam perakitan varietas unggul adalah seleksi. Agar seleksi menjadi efektif, maka perlu dilakukan estimasi nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan karakter agronomi pada 20 aksesi cabai rawit habitus tegak serta untuk mendapatkan tanaman cabai yang memiliki hasil tinggi. Sedangkan hipotesis yang diajukan adalah terdapat karakter yang memiliki nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan tinggi dari 20 aksesi cabai rawit habitus tegak serta terdapat tanaman cabai yang memiliki hasil tinggi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga Oktober 2017 berlokasi di lahan percobaan Agro techno park Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian disusun menggunakan metode single plant. Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi pupuk kandang ayam, pupuk majemuk NPK (16:16:16), pestisida, 20 aksesi cabai rawit habitus tegak yaitu 28, 32, 36, 38, 47, 54, 58, 88, 102, 103, 104, 121, 139, 146, 147, 154, 155, 163, 172, dan 290 serta benih cabai rawit Varietas PELITA F1. Sedangkan alat yang digunakan meliputi plastik semai, gembor, cangkul, pasak bambu, alat pembuat lubang tanam, tugal, mulsa plastik hitam perak, ajir bambu, meteran, tali rafia, jangka sorong, penggaris, timbangan analitik, oven, papan label, kamera dan alat tulis. Pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman di lahan. Karakter pengamatan terdiri dari karakter kuantitatif dan kualitatif. Pengamatan karakter kuantitatif terdiri atas tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), panjang daun (cm), lebar daun (cm), lebar kanopi (cm), umur awal berbunga (hst), umur awal panen (hst), panjang buah (cm), diameter buah (cm), bobot per buah (g), bobot buah total per tanaman (g), jumlah buah total per tanaman (buah) dan bobot 1000 biji (g). Pengamatan karakter kualitatif terdiri atas warna daun, bentuk daun, posisi putik terhadap benang sari saat bunga mekar sempurna, posisi tangkai bunga, warna kelopak bunga, bentuk pangkal buah, bentuk ujung buah, bentuk buah, warna buah muda dan warna buah masak. Data dianalisis pada setiap individu tanaman dengan menghitung kisaran rerata, varian (ragam), simpangan baku, heritabilitas, dan kemajuan genetik harapan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat karakter kualitatif yang seragam dan beragam. Karakter yang seragam terdapat pada karakter warna daun, posisi tangkaiiii bunga, dan warna kelopak bunga. Karakter kualitatif yang beragam terdapat pada karakter bentuk daun, posisi putik terhadap benang sari saat bunga mekar sempurna, bentuk pangkal buah, bentuk ujung, bentuk buah, warna buah muda dan warna buah masak. Nilai heritabilitas dalam populasi ini tergolong rendah hingga tinggi. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas rendah adalah panjang buah, berat per buah dan berat 1000 biji. Sedangkan karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, diameter batang, umur awal berbunga, umur awal panen, panjang daun, lebar daun, lebar kanopi, diameter buah, berat buah total per tanaman dan jumlah buah total per tanaman. Nilai heritabilitas akan lebih bermanfaat apabila dihitung pula nilai kemajuan genetik harapan. Karakter yang memiliki nilai kemajuan genetik rendah adalah panjang buah dan berat 1000 biji, sedangkan karakter yang memiliki nilai kemajuan genetik agak rendah terdapat pada karakter berat per buah. Niai kemajuan genetik harapan tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, diameter batang, umur awal berbunga, umur awal panen, panjang daun, lebar daun, lebar kanopi, diameter buah, berat buah total per tanaman dan jumlah buah total per tanaman. Kriteria tanaman terseleksi adalah tanaman yang memiliki tipe tumbuh tegak dengan nilai berat buah total per tanaman lebih dari berat buah total per tanaman Varietas PELITA (183,50 g). Tanaman tersebut adalah aksesi 4, 33, 63, 85, 87, 92,100, 109, 124, 175, 186, 187, 188, 197, 209, 217, 219, 220, 227, 243, dan 252.