Pusat Pengembangan Dan Pelatihan Kesenian Reog Di Ponorogo
Main Author: | WayanSugosa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/139055/ |
Daftar Isi:
- Kesenian Reog merupakan kesenian asli daerah Ponorogo yang erat kaitannya dengan sejarah budaya masyarakat. Dengan perkembangan dan daya tarik spesifiknya Reog telah menjadi aset kesenian nasional dan dikenal di dunia internasional. Upaya dalam pelestarian serta pengembangan kesenian ini telah banyak dilakukan baik oleh para seniman Reog maupun instansi yang terkait dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo. Pemerintah Daerah telah menyediakan fasilitas Padepokan Reog sebagai salah satu wadah pembinaan para seniman Reog. Namun seiring berjalannya waktu, serta alasan kurang menunjangnya fasilitas yang telah ada, Padepokan Reog ini sekarang tidak banyak dimanfaatkan. Melihat berbagai permasalahan tersebut, maka dipandang perlu dilakukan upaya perencanaan kembali suatu wadah pengembangan dan pelatihan bagi kesenian Reog yang lebih memadahi. Pusat Pengembangan dan Pelatihan Kesenian Reog direncanakan sebagai suatu wadah yang dapak mencakup seluruh aktivitas berkesenian sekaligus sebagai ajang promosi kesenian Reog. Lokasi pusat pelatihan ini berada di bagian wilayah kota D, Kelurahan Nologaten Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Ada tiga fungsi utama dari kompleks bangunan ini yaitu : fungsi edukasi, fungsi rekreasi dan fungsi promosi. Fasilitas yang disediakan diantaraanya adalah bangunan pagelaran terbuka dan tertutup, galery, workshop, bangunan pendidikan, asrama, dan pusat informasi. Konsep perencanaan dan perancangan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Kesenian Reog didasarkan pada fungsi utama dari fasilitas ini yaitu informasi dan edukasi yang rekreatif. Untuk mewadahi sebuah fungsi yang memberikan pengenalan atau informatif dan pelatihan yang membina sekaligus mengembangkan, dimana harus terdapat unsur rekreatif didalamnya sebagai penarik perhatian dan minat maka konsep perancangan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Kesenian Reog ini adalah konsep keterbukaan yang tidak keluar dari batas, karena dalam keterbukaan terdapat unsur menerima dan kebebasan sehingga lebih mudah untuk dibina dan dikembangkan, dalam pengembangan harus tetap memperhatikan batas sehingga tidak sampai keluar dari batas atau pakem yang ditentukan, karena segala sesuatu yang terlalu terbuka atau bebas hasilnya akan tidak baik. Seperti dalam pengembangan Reog Ponorogo yang dapat beradaptasi dengan bebas, menerima perkembangan jaman tetapi tetap mengacu pada pakem yang ditentukan. Massa yang akan direncanakan di Pusat Pengembangan dan Pelatihan Kesenian Reog ini memiliki beberapa fungsi yang berbeda yang harus disatukan dalam suatu tapak sehingga dapat membentuk suatu kompleks bangunan yang terpadu. Untuk memperoleh keterpaduan ini diselesaikan dengan merencanakan tata massa yang mempertimbangkan semua aspek perencanaan tata massa diantaranya pertimbangan karakter fungsi bangunan, macam bangunan dan besaran tiap massa, bentuk dan ukuran tapak, orientasi tapak, serta organisasi ruang makro.